PXHere |
Masalah hati yang pada akhirnya tidak bisa sembarangan di bagi sekali pun pada keluarga sendiri. Kadang kita perlu teman berbagi di luar keluarga serta pasangan, tapi tak mudah menemukan mereka selalu ada. Bukan tanpa alasan, setiap
orang memiliki kehidupan sendiri, kadang bahkan tak ada waktu untuk mengurusi hidup orang lain sekali pun hanya sebagai pendengar.Aku pernah
berada pada satu kondisi dimana setelah menikah merasa kehilangan teman yang
dulu selalu ada. Satu ketika harus sedikit berusaha menghubungi lebih dulu
mereka hingga akhirnya menyadari bahwa setelah menikah ada dinding yang
membatasi sebuah peremanan. Kamu tidak lagi bisa mengsama ratakan pertemanan
sebelum dan setelah ada pernikahan, sedikit banyak ada saja yang berubah.
Kala itu
adalah saat dimana aku ingin berbagi perihal kehamilan yang belum kunjung
datang. Dalam kehampaan atas banyak ketidak syukuran, aku merasa perlu support
dari seorang teman. Tanpa memahami mereka telah dengan kehidupan yang lebih
berarti ketimbang mendengar keluh juga kesahku. Dan satu hal yang teramat aku
pelajari dari momentum ini adalah tentang betapa berartinya pasangan kita yang
kapan pun senantiasa menjadi teman juga pendengar yang baik.
Aku akan
selalu katakan bahwa selama proses menunggu garis dua sebagai kabar baik,
selama itu pula aku belajar banyak hal tentang kehidupan yang sejatinya seperti
roller coaster. Banyak hal baik yang
aku sadari pada akhirnya, termasuk soal pertemanan dan berartinya teman
terdekat yakni pasangan kita sendiri.
Selama menunggu
ini pula menyadari bahwa terlalu banyak hal yang perlu di syukuri. Menyadari bahwa
tidak perlu berkeluh kesah pada manusia karena hakikatnya ada Allah yang kapan
dan dimana pun senantiasa mendengarkan kita. Ya….. ternyata saat itu pula aku
menyadari bahwa kita memang memerlukan teman untuk berbagi di luar keluarga dan
pasangan. Namun bukan teman lama yang ku harapkan kehadirannya, tapi Allah SWT
yang tanpa kita minta akan selalu ada.
Maka teman-temanku
sesame pejuang garis dua, ini jelas tidak mudah. Namun penantian kita yang
seakan di selimuti kesakitan ini ternyata menyimpan banyak pelajaran berharga
serta deskripsi atas begitu banyak hal yang perlu kita syukuri pada
satu-satunya pemilik diri dan segala yang kita lihat juga dengar di muka bumi.
Mari hanya berserah kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment