Monday, October 12, 2020

Sepatu Cinderella, Bukanlah Kaca?


www.google.com

        Dongeng Cinderella,  siapa sih yang nggak tau  salah satu kisah legendaris ini?. Menjadi cerita tradisional dalam berbagai versi yang terdapat hampir di seluruh belahan dunia. Versi pertamanya ternyata bukan berasal dari Prancis sebagaimana kita tau menjadi versi paling terkenal. Kisah gadis yang hidup bersama ibu juga kedua saudara tirinya yang jahat ini berawal dari Cina dan kemudian di tulis kembali oleh Charles Perrault  dari Prancis.

          Seorang gadis yang harus rela mendapati kenyataan bahwa setelah ibunya wafat, ayahnya menikah kembali. Yang lebih menyakitkan adalah wanita dengan dua anak gadis yang dinikahi ayahnya ternyata sama sekali tidak menyayangi gadis malang tersebut dan selalu berlaku semena-mena terhadapnya. Perlakuan buruk ketiganya semakin menjadi ketika ayah dari Sang gadis tak berselang lama juga pergi menyusul ibunya.

            Gadis bernama Cinderella itu di perlakukan sebagaimana pembantu di rumahnya sendiri. Harus mengerjakan semua pekerjaan rumah bahkan mencuci seluruh pakain ibu juga kedua saudari tirinya. Hingga satu ketika tersiar kabar akan adanya sebuah pesta di kerajaan. Cinderella tidak berkesempatan datang ke pesta tersebut karena Ibu tiri tidak mengizinkannya. Namun seorang peri datang memberi bantuan dan merubah Cinderella menjadi putri yang sangat cantik dengan gaun berwarna biru dan sepatu kaca yang menjadi icon dalam cerita tersebut.

            Cinderella pun datang ke pesta dan seketika membuat seluruh pasang mata tertuju pada kecantikannya termasuk Pangeran. Namun Cinderella ternyata tak dapat menikmati kecantikaan gaun juga sepatu kacanya selama yang dia inginkan. Peri hanya memberi kesempatan hingga pukul 12 malam sampai semua kembali seperti biasa. Cinderella yang dengan pakaian lusuhnya.

            Cinderella yang tengah menikmati pesta, harus di kejutkan dengan denting jam yang menandakan waktu telah sampai pada pukul 00.00 tengah malam. Tanpa berfikir panjang ia berlari sekuat tenaga keluar dari tempat berlangsungnya pesta. Pangeran mengejarnya, sementara itu Cinderella yang sudah semakin tak dapat mengatur langkahnya harus rela kehilangan sebelah dari sepatu kaca yang di kenakan karena tiba-tiba ia terkilir hingga sepatunya terlepas.

            Namun tahukah kalian, bahwa sebenarnya sepatu Cinderella bukanlah terbuat dari kaca?. Karena kisah awal menceritakan bahwa sepatu Cinderella ternyata di buat dari bulu tupai berwarna putih dan abu-abu. Dalam bahasa Prancis kata bulu adalah vair  yang bunyinya hampir mirip dengan kata Verre, dimana verre berarti kaca. Di duga saat menyalin cerita ini ke dalam bahasa prancis,  Charles Perrault melakukan kesalahan dalam menyalin vair yang menurutnya verre. Sehingga sampai saat ini Cinderella terkenal dengan sepatu yang terbuat dari kaca karena salinan dari Charles menjadi versi cerita paling terkenal di dunia.

            Tapi jika kita fikirkan secara logis, jika sebuah sepatu benar-benar terbuat dari kaca mungkin dia akan pecah dan dan hancur berkeping-keping saat digunakan. Jadi jika dikatakan bahwa sebenarnya sepatu Cinderella bukan terbuat dari kaca, maka itu sangat masuk akan dan akan lebih dapat di terima.
            Apapun itu, dongeng Cinderella telah memikat hati para pembaca cerita dan penonton film atau serial kartunnya. Jadi terlepas sepatunya kaca atau bukan tentu bukan masalah kan???.

           

           

 

No comments:

Post a Comment