disini untuk tau sumber gambar |
Kadang
kita menyukai sesuatu tidak hanya dari apa yang secara visual tampak dari
sebuah benda. Kadang kita justru melihat apa yang tidak terlihat dari benda
tersebut. Misal sebuah filosofi atau kisah dan kenangan dari sebuah benda yang sejatinya tak terlihat. Bahkan sesuatu yang sederhana namun memiliki
kisah menarik dan filosofi yang unik terkadang lebih bernilai tinggi dari benda yang tampak bagus secara visual
namun baru dan tak berkisah.
Dalam
kondisi lain, beberapa orang menyukai sebuah benda dengan alasan berdasarkan
cerita orang lain. Ketika seseorang berbagi
cerita perihal sesuatu atau sebuah benda yang menurut si pencerita begitu
menarik kadang si pendengar akan ikut merasa tertarik. Bahkan tak jarang si
pendengar satu ketika lebih holic
dari si pencerita.
Aku
sering mengalami itu, yang terparah adalah sekitar delapan tahun lalu. Saat itu
aku lulus SMA, seperti remaja pada umumnya, impian memiliki pacar semakin
menggebu setelah lulus SMA. Terlebih sepanjang sekolah aku sama sekali tidak
diizinkan berpacaran hingga benar-benar lulus untuk tidak melakukan itu.
Selepas
SMA aku yang masih dangkal ketika berfikir tentang seperti apa laki-laki yang
baik dan tepat di jadikan pasangan, berharap memiliki pacar yang akan hadir
dengan Vespa antiknya, mungkin berwarnamerak seperti warna favoritku. Kenapa vespa?,
padahal perempuan lain mungkin akan suka dengan motor sport bahkan Moge?,
kenapa aku harus suka vespa.
Bukan
tanpa alasan, pernah satu ketika seseorang menceritakan bagaimana pria bervespa
menggambarkan pribadi yang baik juga penyabar. Menurutnya yang secara langsung
merasakan memiliki pasangan bervespa serta begitu menikmati hubungannya. Itu merupakan
awal yang baik dalam menemukan pasangan. Pasalnya memiliki vespa bukan hal
mudah, disamping mekanisme untuk mengendarainya yang berbeda dengan motor-motor
lain, vespa yang terbilang sudah sangat berusia membaut pemiliknya harus ekstra
sabar mengurusinya. Belum lagi ketika tiba-tiba vespa mogok di tengah
perjalanan, mereka harus terbiasa dengan itu. Maka memiliki kendaraan seperti vespa
perlu kesiapan untuk menguji mental sabar seseorang.
Hingga
akhirnya seperti itulah filosofi yang tertanam dalam benakku tentang pria
bervespa. Jika dia pada kendaraannya saja mampu bersabar sedemikian menurut apa
yang aku fikirkan, bagaimana tidak, kepadaku pun mungkin akan demikian. Alhasil,
aku selalu berharap memiliki pacara seorang pria bervespa. Beberapa bulan
berselang aku menemukan pria itu.
Benar-benar merasa telah terjawab sudah doaku karena hadirnya apa yang selama
ini aku cari.
No comments:
Post a Comment