Wednesday, September 16, 2020

Pesona One Day One Post

 

Idutinov.com 

                 Memasuki pekan kedua mengikuti tantangan di komunitas ODOP.  Ada kekaguman luar biasa terhadap komunitas penulis ini. Komunitas yang di dalamnya berisikan mereka dengan dedikasi luar biasa untuk organisasinya. Mereka yang berbagi sepenuh hati, menebar kebaikan tanpa pamrih dan melakukan tugas demi tugas komunitas dengan sepenuh hati.  

                Sebelum masa tantangan OPREC BACHT #8 untuk menjadi bagian dari komunita One Day One Post, saya ikut tantangan Ramadhan Writing Challenge dan berakhir dengan pengalaman dapat menulis satu bulan penuh setiap hari. Bagiku itu adalah sebuah pencapaian selama memutuskan mendalami dunia literasi, mengingat biasanya hanya menulis jika ingin. Selebihnya aktifitas menulis tidak dilakukan secara konsisten.

                Sejak awal mengenal ODOP dan masuk di dalamnya, entah kenapa rasanya menikmati sekali rutinitas menulis di bawah tekanan harus menyelesaikan tantangan  menulis satu tulisan setiap harinya. Padahal saya terbilang tidak memiliki banyak sisa waktu luang selepas bekerja dan menyelesaikan satu tulisan setiap hari adalah tantangan luar biasa dengan segala drama di dalamnya.

                Saya bisa saja memutuskan untuk mundur jika sedang dalam kondisi sulit mengelola waktu bekerja dengan menulis. Seperti saat ini, saya hanya punya waktu di malam hari untuk menyelesaikan setiap tantangan menulis. Dengan begitu alhasil semenjak ikut tantangan di OPREC ODOP ini saya harus selalu tidur lebih larut.

                Bisa saja kan  mundur detik ini juga, selain tidak mudah mengelola waktu, saya mengalami apa yang di sebut writing block dan sering merasa tak tenang sebelum bisa menyelesaikan satu tulisan. Seperti sebuah tulisan teman di squadron blog beberapa waktu lalu berjudul “Dikejar ODOP”, benar jika saya selalu merasa dikejar deathline. Dan ini masih akan terus berlangsung hingga 2 bulan kedepan.

                Dengan segala drama yang ada, enggan rasanya jika harus mundur. Mengakhiri perjuangan untuk sampai pada titik akhir tantangan ini.  sepertinya akan sangat menyesal jika satu ketika harus dihadapkan pada kondisi terdepak dari event yang sudah cukup lama saya tunggu.

                Entah apa yang membuat ODOP begitu memesona?. Sampai saya benar-benar bertekad untuk menyelesaikan tantangannya, semoga Allah senantiasa memudahkan dan memberi kesehatan untuk tetap menulis. Dan terimakasih yang teramat karena komunitas ODOP  hadir di tengah kegalauan saya tentang perasaan akan di bawa kemana hoby menulis ini. terimakasih juga pada para PIJE yang selalu membimbing kami dengan sepenuh hati. Semoga Allah membalas segala kebaikan dengan balasan yang sebaik-baiknya.

No comments:

Post a Comment