Monday, September 28, 2020

Nenek Tangguh

 

id.pinterest.com

             Untuk tetap melanjutkan hidup, seseorang perlu berupaya melakukan sesuatu agar tetap bertahan . Setidaknya mempu untuk memenuhi kebutuhan pangan harian dari penghasilan yang di dapat. Tidak semua orang memiliki akses untuk mendapat penghasilan yang tergolong cukup atau bahkan lebih. Diluar sana ada yang hanya mampu memperoleh penghasilan untuk satu hari saja memenuhi kebutuhan pangannya. Esok dan seterusnya dia haru kembali berfikir keras.

               Berarti seseorang perlu bekerja setiap hari agar kebutuhannya terpenuhi. Bagi kita yang masih berada pada usia produktif untuk bekerja, tentu bukan hal yang  sulit jika memang kesempatan serta kemampuan bekerja  masih Allah karuniakan. Tapi apa kabar bagi para orang tua di luar sana yang masih harus tetap bekerja di usia yang seharusnya ia habiskan untuk menikmati sisa hidupnya.

                Siang ini berhadapan langsung dengan seorang nenek tua yang tiba-tiba mendatangi rumahku menggunakan sebuah alat bantu untuk berjalan. Langkahnya gontai karena beban yang ia bawa dan diagnosa kesehatannya. Alat bantu untuk  berjalan itu mengisyaratkan bahwa sakit yang ia miliki bukanlah sakit ringan. Ia harus berjuanng melawan sakit, berjalan tertatih dengan alat bantu dan kantung kain berisi barang dagangannya.

                Sang Nenek berusia sekitar 65 tahun itu, berkeliling menjajakan wajik jualannya dari satu rumah ke rumah yang lain. Tak Nampak sedikit pun keluhan saat berjualan walau kondisinya sedemikian menyulitkan. Sang nenek tetap berjuang untuk dapat melanjutkan hidupnya. Walau harus berjalan di bawah terik, ia berusaha sekuat tenaga.

Aku tak pernah tau dia siapa, bukan nenek yang tinggal di sekitar tempat tinggalku. Kadang  aku melihatnya di tempat yang jauh dari tempatnya kini berjualan. Membayangkan seberapa jauh si Nenek berjalan saja , aku merasakan kengerian juga kepedihan. Banyak pertanyaan muncul di kepala, bagaimana kehidupan Si Nenek sebenarnya. Dimana anak-anak mereka, tidakkah sang putra atau putri melarangnya demikin?.

Tak ingin menyalahkan siapa pun, aku tidak pernah tau apa yang terjadi pada orang lain, tak juga tau apa alasan sang nenek di usia senjanya serta dalam kondisi sakit, harus melakukan hal demikian. Aku tidak pernah tau dan tak ingin menghakimi siapapun. Yang terpenting adalah, aku mempelajari beberapa hal dari bagaiman Sang Nenek menjalani hidupnya.

Mungkin dia bisa saja menjadikan kondisinya, sebagai upaya memperoleh penghasilan tanpa harus berjualan atau meminta-minta contohnya. Namun hal itu tidak ia lakukan. D engan gigih ia terus berjalan menjajakan wajik yang mungkin itu pun ia buat sendiri. Semoga kita parakaum muda dapat mengambil pelajaran dari kisah ini. merasa malu jika bertindak malas danengganuntuk berusaha di usia yang jauh lebih produktif dari sang Nenek Tangguh. 

No comments:

Post a Comment