Wednesday, September 9, 2020

Mr.Crack dan Mentalitas Sepeda

Pinterest.id
    Masih ingat sekuel film Habibie dan Ainun?. Yaps film Rudy Habibie yang ditonton oleh lebih dari 2 juta penonton. Di produksi pada tahun 2016 dan berhasil menempati urutan ketiga sebagai film terlaris sepanjang tahun tersebut. Terlepas dari keromantisan Habibie dan Ainun di film pertamanya, dalam film kedua ini justru tidak menampakkan peran Ainun sebagai sosok cinta sejati dari sang Mister Crack. 

     Jujur saya mengenal sosok Habibie sejak kisah cintanya di angkat ke layar lebar. Sebelumnya sama sekali mggak tau siapa beliau selain hanya tentang beliau adalah presiden ketiga Republik Indonesia. Nggak tau juga kalau ternyata andilnya terhadap industri Dirgantara Indonesia begitu luar biasa besar. 

     Balik lagi ke sekuel Habibi dan Ainun, sosok Habibie dalam film tersebut digambarkan sebagai visioner yang memiliki semangat pantang menyerah. Ahh….. meleleh jiwa saya melihat sosok muda B.J Habibie, di tambah dengan kecintaannya yang teramat sangat pada Ainun hingga yang benar-benar memisahkan mereka di dunia ini adalah maut. 

Pinterest.id

     Belum lama ini bahkan saya masih nonton video-video lama beliau di Youtube. Beberapa interview yang menghadirkannya selalu membahas kisah perjalan hidup beliau dan luar biasanya saya nggak pernah bosan. Dalam sebuah video kompilasi motivasi semangat belajar Ala B.J Habibie, ada banyak hal yang yang bagi saya memiliki kebermaknaan mendalam. Hidupnya amat filosofis dan penuh semangat membara selaras dengan apa yang di hadirkan dalam film. 

     Kamu yang nonton filmnya mungkin nggak asing dengan ungkapan “Jadilah mata air jernih yang memberi kehidupan pada sekitarmu”. Menurutnya itu adalah filsafah yang diberikan Sang ayah dan menjadi daya tarik tersendiri dalam sekuel Habibie Ainun. Itu kenapa saya bilang hidup beliau begitu filosofis. 
Pinterest.id

     Sulit mengungkapkan betapa luar biasannya Allah menciptakan makhluk yang atas kehendak-Nya begitu mampu mempengaruhi banyak orang. Begitu pun saya di dalamnya. Bagaimana tidak?, dari semua yang di ungkapkan adalah sebuah kebermanfaatan serta suntikan semangat buat saya secara pribadi. Malu rasanya tatkala beliau katakan bahwa usianya 80 tahun namun jiwanya 17 tahun.benar-benar semangat masa muda dan tua yang sama sekali taka ada bedanya. 

     Apa kabar dengan saya yang ketika harus menulis pun masih banyak mengulur-ngulur waktu?. Sedang ia Sang legenda yang di masa tuanya tetap tak pernah berfikir untuk berhenti. Baginya ia manusia dengan mentalitas sepeda,” yang jika dia berhenti dia akan terjatuh, maka dari itu ia akan terus mengayuh”. Sama halnya dalam bekerja “Jika saya berhenti, saya mati”, begitu katanya. Semoga Allah tempatkan beliau di tenpat terbaik di sisi-Nya, kini di dunia dia telah benar-benar berhenti bekerja.

No comments:

Post a Comment