Saturday, November 21, 2020

Kesalahan Paling Sering Dilakukan Dalam Menggunakan Kata Ganti POV Orang ke-1

November 21, 2020 0 Comments



Kalo nulis WBers lebih suka pakai aku atau saya untuk kata ganti POV orang ke 1?. Pakai apapun sebenarnya sah sah saja ya, aku sih lebih senang pakai kata ganti aku. Nggak tau kenapa rasanya jadi lebih akrab aja sama pembaca kalau pakai “Aku”, dan nggak terkesan terlalu formal. Tapi gimana kalau pas nulis tiba-tiba kita malah pakai keduanya?, nah loh…. WBers ada yang pernah kayak gitu nggak tuh?. 

Sore itu aku berjalan santai di taman dekat rumah, mengobati kerinduan pada sahabat terbaik yang sejak kepergiannya 5 tahun lalu, tak pernah kembali. Setiap kali merindukannya saya datang ke tempat-tempat yang sering kita kunjungi, taman ini salah satunya. Hampir 30 menit berjalan dari kejauhan saya melihat perawakan seseorang yang rasanya tak asing lagi. Ia melambaikan tangan dan mencoba mendekat, semakin dekat aku terkejut melihat siapa yang ada di hadapan saya sekarang. 

WBers tau kan apa yang salah dengan tulisan di atas. Yaps…. Yang salah dan mengganggu adalah inkonsistensi kata ganti. Semula menggunakan kata ganti aku, kemudian ditengah menjadi saya, dan kembali menggunakan aku. Sebenarnya dalam kondisi tertentu boleh saja menggunakan kedua kata ganti tersebut. Seperti semula menggunakan kata ganti aku, namun dalam dialog, si aku menjadi saya karena menyesuaikan dengan lawan bicaranya di dalam dialog tersebut. Seperti contoh berikut ini 

“Saya baik-baik saja bu”, aku berusaha memastikan keadaanku baik saat bu Sarah menghampiri dan menanyakan kabar setelah insiden tadi pagi. 

Dalam buku “101 Dosa Penulis Pemula” karya Isa Alamsya, ini merupakan salah satu kesalahan paling banyak dilakukan penulis pemula. Begitu pun aku, paling sering melakukan kesalahan dalam hal ini. Di depan pakai aku di belakang pakai saya, bahkan sampai saat ini pun masih seperti itu. Terkadang ketika sedang asik-asiknya nulis, nggak sadar dengan penggunaan kata ganti POV orang ke 1. 

Nah, dengan begitu sangat penting untuk kroscek tulisan kita sebelum kirim ke penerbit, upload di media sosial atau diikut sertakan dalam event menulis lainnya. Tapi, pas kroscek pun harus teliti dan fokus ya, kan nggak lucu juga kalau ada pembaca yang sadar dengan kesalahan itu dan membuat dia nggak nyaman ketika membaca tulisan kita. 

Itu dia sekilas tentang kesalahan menggunakan kata ganti POV orang ke 1 yang paling sering dan banyak dilakukan para penulis pemula seperti aku. Semoga bermaanfaat untuk WBers yang juga sedang belajar menulis dan menggeluti bidang ini. Jangan lupa tinggalkan kritik, saran dan tanggapan kalian di kolom komentar. Siapa tau kita bisa sharing banyak hal disini. Wassalamualaikum….

Saat Kesalahan Menjadi Sebaik-baiknya Tempat Belajar

November 21, 2020 0 Comments


Sebagai penulis pemula aku perlahan belajar dari proses yang di sebut trial and error. Trial sendiri berarti “Mencoba” sementara error diartikan sebagai “Salah/kesalahan”. Proses ini merupakan sebuah pengalaman memperoleh pengetahuan dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika mencoba menemukan sebuah kebenaran. Banyak orang yang justru menemukan sebuah keberhasilan dari mencoba dan melakukan banyak kesalahan. Semakin banyak salah, semakin terbuka pintu untuk memperoleh kebenaran.


Tahun ini benar-benar menjadi tahun dimana aku semakin memiliki keinginan menggebu untuk mendalami hobi menulis, walaupun sebenarnya sudah menulis sejak tahun 2013 lalu. Dari kebingungan memulai dengan cara apa, karena merasa minim pengetahuan tentang bagaimana menulis yang baik dan benar. Akhirnya aku memutuskan untuk terus menulis dalam kwantitas yang belum sesering saat ini. Ternyata setelah semakin banyak menulis, semakin terbuka pula jalan untuk mengenal lebih banyak orang. Dan dari mengenal banyak orang dengan minat yang sama, informasi seputar workshop, webinar dan kelas-kelas menulis online lainnya dengan mudah berdatangan. 

Mulailah mengikuti beberapa komunitas menulis juga kelas-kelas menulis online. Dari sana semua teori menulis yang tidak pernah aku tau sebelumnya mulai aku pelajari dan terapkan pada tulisan-tulisanku. Banyak momentum menemukan kesalahan dari apa yang pernah aku tulis, menyadari lalu mencoba menulis kembali, begitu seterusnya.Bahkan sampai detik ini, semakin aku memperoleh banyak pengetahuan terkait dunia kepenulisan, semakin aku meyadari banyak pula kesalahan-kesalahan yang aku lakukan di tulisan-tulisanku sebelumnya. Tapi jangan patah semangat 

Dari apa yang secara langsung aku alami tersebut, banyak hal penting yang disadari. Satu diantaranya adalah tentang teruslah menulis sekali pun kamu bingung bangaimana kaidah menulis yang benar. Jangan takut melakukan kesalahan berkenaan dengan kaidah, selama kamu merasa dalam konteks isi tulisan, kamu menyampaikan sebuah kebenaran tanpa menyinggung siapapun. Perlahan kaidah akan kamu temukan dan secara tidak sadar di pelajari seiring berjalannya waktu. 

Kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukan pada akhirnya menjadi sebuah pengalaman berharga. WBers nggak perlu malu karena pernah salah, kalau pada akhirnya WBers justru semakin berkembang dari setiap kesalahan tersebut. Banyak para tokoh yang bisa kita pelajari kisah hidupnya, dimana mereka menemukan sebuah keberhasilan dari proses Trial and Error yang mereka lewati. Yang penting teruslah mencoba walau kemudian harus gagal. 

Begitupun dalam hal-hal lain, terkadang seberapa matang pun kita mempersiapkan sesuatu agar tidak menemukan kesalahan, ada saja hal yang menjadikannya tampak salah. Tentu dalam hal ini kita memang perlu memiliki kepekaan untuk meresapi serta mempelajari apa yang salah agar kemudian dapat diperbaiki. Dengan begitu, kesaalahan sebesar apapun tidak akan menyisakan penyesalan yang begitu berarti karena kita menyadari ada kebaikan di setiap kesalahan yang telah terlanjur dilakukan. Bukankah sejatinya memang begitu, selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa sekalipun peristiwa tersebut menyisakan kesalahan.

Friday, November 20, 2020

Manisnya Lidah Mertua

November 20, 2020 0 Comments

Gara-gara istilah “Lidah Mertua” yang diilustrasikan memiliki ketajaman setajam pedang, jadilah sebelum menikah aku fikir ibu mertua layaknya ibu tiri yang jahat. Saat itu usiaku sudah matang untuk menikah namun masih dalam masa penjajakan siapa yang paling mungkin untuk kemudian menjadi imamku kelak. Lebih jauh aku sudah berfikir bagaimana seandainya aku benar-benar dihadapkan pada sosok ibu mertua dengan power lidah mertuanya. Serem amat mikir waktu itu.

Aku juga sempat terpengaruh dengan lingkungan sekitar yang banyak mengungkapkan ketidak nyamanannya serta kekesalan demi kekesalan akibat menghadapi kengerian seorang ibu mertua. Aku sihh nggak tau, wong waktu itu pasangan aja belum ada, sedih amat ya?. Agak parno juga sih mau nikah, disbanding mikirin gimana pasanganku nanti malah lebih banyak mikirin gimana ibu mertuaku. 

Tapi dibalik itu semua aku punya mama yang sangat berperan mengubah sudut pandang ku tentang itu. mama selalu bilang kalau ibu mertua itu sangat tergantung dengan bagaimana kita. Kalau kita baik dan menyayangi seperti menyayangi ibu sendiri, maka ibu mertua pun akan demikian, begitu pun sebaliknya. Yang lebih luar biasanya dari mamaku dia selalu mengatakan satu hal yang semakin menambah kecintaanku terhadap mama. Begini katanya “Mama Ridho Ikhlas kalau nanti kamu lebih sayang dan perhatian sama ibu mertuamu, karena mama punya maaf seluas lautan, sementara ibu mertua sebaik apapun dia belum tentu demikian”. 

Keren nggak tuh?, dan aku baru sadar bahwa itu adalah cara mama untuk memberi pendidikan terbaik tentang bagaimana kelak aku harus memperlakukan ibu mertuaku. Qadarullah mama tidak sempat berada di tengah-tengah kehidupan rumah tanggaku, alhamdulillah tidak sempat pula di hadapkan pada momentum harus lebih memillih siapa diantara keduanya ketika benar-benar harus memilih. 

Balik lagi ke ibu mertua, entah apa yang terjadi pada mereka ketika harus bermasalah dengan ibu dari suaminya sendiri. Hanya mereka yang tau dan merasakan, hingga aku mendengar beberapa cerita teman terkait hal ini. bahkan tak jarang ada yang sampai saling mengumpat antara satu dengan yang lainnya. Naudzubillah….. 

Tidak dapat di pungkiri, aku percaya bahwa ada sosok mertua seperti di sinetron, mereka dengan peran yang sangat antagonis terhadap menantunya, atau justru sebaliknya. Sejatinya ada banyak tipe ibu mertua. Yang baik dan perhatian melebihi ibu kandung pun di luar sana benar-benar ada. Namun untuk selalu tetap bersinergi antara keduanya tentu menantu serta mertua perlu memiliki komunikasi yang baik satu sama lain. 

Hari ini aku benar-benar sedang menikmati indahnya menjadi seorang istri juga menantu dari ibu dan ayah suamiku. Sejak awal aku tau ibu mertuaku adalah ibu yang baik, namun aku tidak pernah berfikir bahwa dia adalah ibu yang amat luar biasa. Sejak mama berpulang, aku benar-benar kehilangan ssok terbaik bernama ibu. Tapi Qadarullah tak lama setelahnya aku memperoleh sosok ibu terbaik dari ibu mertuaku. 

Aku pun memanggilnya mama, sama seperti yang dilakukan pada ibuku sendiri. Mama melakukan hal-hal kecil untuk membuatku semakin bersyukur menjadi bagian dari kehidupannya, mematahkan segala yang diilustrasikan dalam istilah “Lidah Mertua” yang terkesan tajam dan menyeramkan. 

Faktanya aku mendapatkan mertua yang justru senantiasa menjaga lisannya, senantiasa memberi kejutan-kejutan agar aku menyadari banyak hal besar. Beliau pada akhirnya menjadi ibu mertua yang tidak akan pernah menggantikan Mama, namun senantiasa berperan layaknya Mama padaku dulu. 

Allah…. Maha baik, mengkabul doa-doa mamaku dimasa lalu sebelum ia memanggilnya. Mama selalu bilang bahwa dia yakin aku akan mendapatkan ibu mertua dan suami yang sangat baik. hingga saat ini, itu yang selalu aku pegang teguh untuk menyadari bahwa yang Allah hadirkan kini benar-benar sudah yang paling baik dan paling aku butuhkan ada dalam kehidupanku kedepan. 

Masyaallah…..

Masa Kecilku Selalu Terkenang

November 20, 2020 0 Comments

Ada banyak hal di masa lalu yang nyaris tak lagi kita temukan hari ini. Beberapa masa lalu yang penuh kesan menarik hingga selalu dirindukan sampai saat ini. WBers sendiri pasti punya masa lalu yang berkesan kan?, apalagi kita yang hidup sebagai anak-anak di era 2000an. Masa kecil kita saat itu, sangat kontradiktif dengan kehidupan anak-anak di masa sekarang. Disadari atau tidak, banyak hal-hal juga kebiasaan khas anak-anak di masa lalu, saat ini benar-benar hilang tak berjejak. 

Beberapa hari belakangan salah satu guru mengajiku semasa kecil berpulang keharibaan Allah SWT. Nggak lama, setelah mendengar kabar itu kami satu keluarga pergi melakukan takziah. Setibanya di rumah duka kami diarahkan untuk memasuki sebuah ruangan yang tak asing bagiku. Sebuah ruang berukuran sekitar 5x5 meter, tanpa banyak terapat furniture di dalamnya. Ruangan tersebut sengaja dibuat tanpa banyak furnitur agar terlihat luas dan cocok untuk menampung anak-anak yang hendak mengaji dalam jumlah yang banyak. 

Seketika aku merasakan kembali atmosfir 20 tahunan yang lalu. Saat di ruangan ini setiap bada magrib aku, kakak perempuanku juga teman-teman sebaya yang lain menghabiskan waktu untuk mengaji, shalat isya berjamaah dan pulang ke rumah dengan hati senang. Aku tersadar bahwa tempat ini benar-benar menyisakan banyak kenangan manis semasa kecil. Dan tiba-tiba sajaaku merindukan segalanya. 

Bagaimana ruangan tersebut rasanya teramat besar bagiku yang saat itu masih bertubuh mungil. Bagaimana saat itu pula dia terlihat sebagai bangunan paling mewah di kampungku. Tak jarang kami menghabiskan waktu disana saat liburan akhir semester tiba, membersihkan dengan senang hati serta penuh kebahagiaan khas anak, tanpa beban hidup yang lebih besar dari sekedar beban menghadapi nilai matematika yang sedang tidak bersahabat. 

Nggak bisa aku pungkiri, bahwa sebagian besar masa kecilku di habiskan di tempat bersejarah itu. Tidak hanya mengaji, kami sempat sering menginap di sana, menghabiskan malam dengan teman sebaya, shalat malam, bangun di waktu subuh lalu setelahnya pergi berjalan kaki hanya untuk berolahraga ringan. Itu semua dilakukan bersama banyak teman yang bahkan membuatku merindukan mereka saat ini. 

Ahhh…. Aku benar-benar rindu momentum itu. Sedih rasanya melihat bangunan yang dulu bagiku tampak mewah, kini lerlihat tua dan rapuh. Entah kenapa pula semakin terasa sempit. Walalupun begitu aku tidak samasekali kehilangan kenangan-kenangan manis saat menginjakkan kembali kakiku di tempat itu. Ingin rasanya kembali ke sanauntuk sekedar bernostalgia mengenang masa terbaik dalam hidup.

Wednesday, November 18, 2020

Bersyukurlah, Karena Sejatinya Pandemi Hadir Bersama Pesan Cinta Maha Kuasa

November 18, 2020 0 Comments

Adakah WBers yang berprofesi sebagai seorang guru?, jika kamu adalah guru pada jenjang pendidikan apapun, kira-kira apa yang paling kamu rindukan dari aktifitas bersekolah yang kurang lebih hampir 9 bulan ini tidak kita lakukan?. Aku rasa setiap guru memiliki cerita dan kesan tersendiri terkait di rumahkannya aktifitas belajar mengajar sejak maret 2020 lalu. 

Pandemi Covid-19 mengukir sejarah besar dunia. Terjadi dan menyebar di seluruh penjuru dunia, melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru yang sebelumnya tidak pernah di lakukan. Penggunaan masker yang semula menjadi bagian dari minoritas dalam sebuah tatanan kehidupan kini seketika menjadi sebuah mayoritas. Kemanapun kergi yang kita saksikan adalah pemandangan masyarakat yang kini di dominasi mereka para pengguna masker sekalipun hal itu sama sekali tidak membuat mereka merasa nyaman. 

Eits…… malah kemana-mana nih, jadi langsung aja kita balik lagi ke topik terkait pengalaman WBers sebagai seorang guru yang harus di hadapkan pada kondisi tak biasa seperti saat ini. Apa tantangan terbesar WBers saat mengajar tanpa melakukan tatap muka?. Pasti agak menyulitkan bukan?,apalagi ketika dihadapkan pada permasalahan lain berkenaan dengan kondisi siswa yang berbeda dalam berbagai sisi. 

Perbedaan yang tidak hanya terletak pada karakter dan cara belajar mereka namun beberapa siswa bahkan ada yang kesulitan mengikuti rangkaian pembelajaran secara daring, karena akses digital sebagai modal utama dalam pembelajan ini justru tidak dimiliki sebagian dari mereka. Aku pun mengalami ini dan berusaha melakukan upaya lain untuk tetap memfasilitasi kegiatan belajar seluruh siswa. 

Upaya tersebut mulai dari melakukan pembelajaran luring dimana anak dan orang tua melakukan kerjasama terhadap kami untuk mengambil tugas-tugas yang perlu di kerjakan siswa untuk kemudian mengembalikan hasilnya hingga kami para guru melakukan evaluasi. Di samping itu upaya lain tetap dilakukan untuk memaksimalkan segala bentuk upaya yang telah dilakukan, salah satunya adalah dengan mengunjungi rumah siswa secara bergiliran dan melakukan pembelajaran bersama siswa lain yang rumah tinggalnya tidak jauh dari rmah siswa yang akan di kunjungi. 

Semua yang sudah dilakukan tentu tudak selalu berjalan mulus, hingga kami perlu selalu melakukan evaluasi dan mencari upaya mana yang lebih mudah dan memungkinkan untuk terus dilakukan. Siapa yang membayangkan akan berada pada kondisi saat ini dengan segala tantangan yang mungkin dihadapi. Hari ini memasuki bulan ke sembilan, masih juga belum ada kepastian kapan kita akan mulai kembali ke sekolah. Alih-alih mendapat kabar kapan ke sekolah kita justru di hadapkan pada beragam spekulasi terkait pandemi Covid-19 yang juga disebut-sebut sebagai sebuah konspirasi. 

Wallahu’alam, kita sulit untuk mendeteksi apa yang sebenarnya ternyadi. Namun Allah senantiasa mengetahui dan menurutnya inilah yang paling baik untuk kita hadapi. Bukankah ia tidak semata-mata memberi ujian kepada hamba, jika hamba-Nya tidak memiliki kemampuan untuk melewati setiap ujian dengan baik dan tetap berada di jalan Allah. 

Apapun yang kita hadapi, apapun yang saat ini terjadi mari tetap selalu bersyukur. Tidak hanya itu, mari sama-sama mencari apa pesan sesungguhnya dari Allah untuk kita para penghuni dunia yang kian hari kian renta.

Tuesday, November 17, 2020

Jika Rizky Sepenuhnya Ketetapan Allah, Kenapa Harus Takut?

November 17, 2020 0 Comments
Soal Rizky adalah soal ketetapan. Bagaimana cara Allah memberikan dan seberapa jumlah yang sampai pada kita itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif Allah. Disadari atau tidak rizki tidak datang berdasarkan logika dan pemikiran kita. Sudah tidak asing bukan dengan ungkapan bahwa ada rizki yang datang dari arah tak terduga atau rizki yang tidak di sangka datang menyapa. Demikianlah rizki sejatinya kadang ia hadir tak berlogika.

Kadang kita dihadapkan pada satu kondisi mempertanyakan kenapa rizki yang sampai jumlahnya sedikit padahal kita sudah sangat bekerj keras?. Hingga tak jarang merasa kekurangan bahkan mengeluhkannya. Atau kasus lain tentang seseorang yang enggan untuk memulai usaha karena takut produk nya tidak laku terjual. Sesungguhnya itu pengalaman pribadi saya sendiri. 
Dengan kata lain secara tidak langsung kita belum memahami dan meyakini bahwa rizki tidak bekerja dengan logika seperti itu. 

Terkadang kita merasa sudah bekerja dengan keras untuk hasil yang maksimal. Namun pada akhirnya ternyata memperoleh hasil yang kita rasa belum maksimal. Secara logika itu terlihat kontradiktif dengan pemikiran manusia. Namun bagi Allah, barangkali yang kita sudah dapatkan sejatinya memang itu yang betul-betul kita butuhkan, memberi kecukupan serta baik menurut Allah. Dan ini bisa terjadi dalam kasus yang sebaliknya. Bukan karena Allah memberi kita jarak dengan keadilan, namun di balik itu selalu Allah selipkan banyak pelajaran. 

Pada kasus berikutnya, ketika seseorang berfikir untuk tidak memulai sebuah bisnis karena takut, barang yang ditawarkan nya tidak laku terjual. Lagi lagi ini adalah sebuah pemikiran yang jauh dari memahami rizki sejatinya adalah sebuah ketetapan. Dari sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa dalam berbisnis atau dalam konteks apapun semua terjadi karena Allah yang menggerakkan sesuatu terjadi. Begitu pun menggerakkan seorang pembeli untuk membeli barang atau jasa yang kita jual. 

Siang ini melihat secara langsung bagaimana rizki tidak terjadi berdasarkan permainan fikiran yang logis. Siang ini saya harus mengikuti BIMTEK penggunaan rapot digital untuk jenjang Raudhatul Athfal. Di perjalanan kami singgah di pom bensin yang cukup ramai. Saat tiba di area pom bensin, mobil kami dihampiri 2 pedagang asongan yang menjual beberapa jenis camilan. Pedagang pertama lebih dulu datang, sementara kami masih assik mengobrol di dalam mobil. Berhubung sudah terlalu banyak ngemil kami mayoritas tidak tertarik untuk membeli. 

Kemudian di sisi yang berlawanan seorang pedagang lain dengan jenis barang yang sama pun menawarkan dagangannya dengan mengetuk kaca jendela mobil. Saya menduga tidak ada diantara kami yang berada di dalam mobil tertarim untuk membeli, mengingat seharian tadi banyak makanan yang sudah kita makan. Namun ternyata tidak demikian bagi Allah. Salah satu teman yang duduk di sisi dimana pedagan kedua berada tiba-tiba membuka kaca jendela dan membeli beberapa macam camilan yang kemudian dibagikannya kepada semua orang di dalam mobil. 
 
Semula saya berfikir jika pun ada di antara kami yang membeli maka pedagang pertama lah yang akan terjual dagangannya karena dia datang lebih awal dan kedua nya menjual dagangan yang sama. Tapi tentu tidak demikian ternyata, faktanya penjual nomor dua lah yang Allah izinkan untuk terjual dagannya saat itu. Pasalnya salah satu teman yang duduk di sisi sebelah kiri searah dengan tempat berdiri si pedagang nomor 2. Dia melihat pedagang itu  membawa makanan kesukaannya yakni kripik sukun, sontak iya membuka kaca jendela dan meminta pedagang untuk memberikannya beberapa bungkus keripik sukun tersebut. 

Proses transaksi teman dan penjual makanan berjalan seperti biasa. Di sisi kanan ku saksikan pedagang pertama membalikkan tubuhnya dan berlalu, tampak raut kekecewaan namun aku jelas tak bisa menafsirkan makna sesungguhnya  di balik raut wajah itu. Apakah iya benar-benar kecewa atau mungkin setelahnya ia justru menyadari bahwa apa yang dialaminya saat itu adalah sebuah ketetapan Allah atas dirinya. 

Meninggalkan pom bensin dan melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan aku berusaha menangkap apa yang bisa aku pelajari dari peristiwa itu. Perihal rizki sepenuhnya menjadi hak prerogatif Allah SWT, siapa pun tidak akan mampu untuk menukar dan memilih rizki yang mana bisa kita dapatkan. Dengan begitu perlukah kita takut akan rizki hari esok, jika sesungguhnya semua rizki akan sampai di tangan sesuai dengan yang ingin Allah berikan, maka itu lah hak kita atas sebuah ketetapan Allah lalu syukurilah. 

Sunday, November 15, 2020

Antonim

November 15, 2020 1 Comments

Sumber : Syiarnusantara.id



Dalam hening aku rindu keramaian

Siapa yang mungkin akan membawaku kesana?

Ke tempat ramai itu.

dalam hening pandanganku pun terbatas dinding

Apakah gelap atau terang di luar sana?, entahlah.



Aku semakin sulit menjelaskan

Dalam hening air mataku berkejaran

Namun bumi tak mengetahuinya

Sengaja tak ku katakan, apalagi tunjukkan

Aku terbiasa menyimpannya



Rindu……

Angin segar dalam riuh tawa keramaian

Berbagi juga menyaksikan

Tawa demi tawa menari mengudara

Melukis kegembiraan, mengukir kisah



Kini aku di keramaian

Ku temukan riuh serta tawa

Ku saksikan keduanya hendak menyapa

Yang terjadi padaku tak terduga

Dalam keramaian aku merasa sepi.






Saturday, November 14, 2020

Cara Mengenal Karakter Asli Seseorang

November 14, 2020 0 Comments
picture by : www.gooogle.com


              

Di tanyai kenapa kamu jatuh cinta sama dia?, dan kamu lantas menjawab “Aku jatuh cinta karena dia baik”. Logis dan sejalan dengan hakikat seseorang mencintai pada umumnya. Kita jatuh cinta kepada seseorang karena merasa dia memiliki kepribadian baik, bersikap dan memperlakukan kita dengan baik pula. Terkadang dengan hanya melihat danmerasa bagaimana dia memperlakukan kita sebagai orang yang diinginkannya tentu itu belum cukup menunjukkan bahwadia adalah benar-benar pribadi yang baik. 

Perlu kita ingat WBers, bahwa siapa pun yang menginginkan kita, berharap mendapatkan balasan atas perasaannya terhadap seseorang , tentu dia akan selalu menunjukkan hal-hal yang paling baik di hadapan orang yang diinginkannya. Menjaga serta melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri agar terlihat dan terkesan baik. 

Lalu bagaimana kita bisa melihat dan mengetahui bahwa kepribadian seseoran benar-benar baik berdasarkan sifat aslinya. Penasaran kan gumana caranya, ini dia cara mengetahui karakter asli seseorang yang di lansir dari kanal youtube Henny Kristianus . 


Melihat reaksinya ketika dihadapkan pada sebuah tekanan

Biasanya sifat asli seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia bereaksi terhadap sesuatu yang membuatnya tertekan. Marahkah atau justru dia bisa bersikap lebih santai. Mampu lebih cepat mengendalikan kemarahannya dan tidak berlebihan memberi reaksi yang menunjukkan ketidak nyamanannya. 

Lihat bagaimana dia memperlakukan orang yang lemah

Ketika seseorang di hadapkan pada orang lain yang memiliki posisi lebih rendah darinya misal Asisten rumah tangganya, supir atau tukang kebunnya, lihat bagaimana dia memperlakukan mereka. Dari sana WBers bisa dapat gambaran bagaimana karakter asli seseorang . 

Perlakuannya terhadap lingkungan keluarga dan orang tua.

Jika seseorang menyayangi keluarganya, ibunya, ayah serta saudara-saudaranya, care dengan keluarganya., maka percaalah bahwa ia akan menyayangi istri yang ia nikahi dan anak sebagai darah dagingnya kelak. 

Lihat gaya hidupnya 

WBers bisa melihat bagaimana karakter asli seseorang dari bagaimana dia berbicara dengan orang lain, apa saja topic-topik yang lebih sering ia bicarakan. Apa yang sering ia bicarakan itu , akan mengungkapkan isi hati dan fikirannya. Ajaklah ngobrol santai, teman yang tengah dekat dengan WBers. Dari obolan tersebut lhat kembali apa yang lebih banyak ia bicarakan untuk mengetahui mental seperti apa yang ia miliki. 

Keempat point itu nggak ada salahnya untuk WBers coba, siapa tau bermanfaat dan WBers lebih mudah melihat karakter asli seseorang. Hal ini tentu penting agar kita tidak di perdaya oleh wajah yang tampan atau cantik, namun kepribadiannya justru tidak mencerminkan kecantikan dan ketampanan fisiknya. 









Friday, November 13, 2020

Kiat Menghancurkan Tembok “Ide Mentok” Ketika Menulis

November 13, 2020 0 Comments


Menulis dari bebagai sisi memiliki makna tersendiri. Bagaimana menulis dapat memberi dampak yang berbeda bagi seseorang. Self healing salah satu dampak positif dari kebiasaan menulis. Namun tak jarang bagi mereka yang menulis dengan deadline lambat laun merasa terbebani dengan aktifitas menulis. Aku menyaksikannya langsung dari\ curhatan seorang penulis scenario sebuah sinetron stripping, di akun sosial medianya. Dia mengungkapkan kelelahan dan kewalahannya menulis scenario dengan deadline yang membuatnya terdesak hingga menurutnya ia hampir saja menjadi gila. 

Namun apapun itu, menulis merupakan aktifitas yang memerlukan beberapa keterampilan, keterampilan mengolah kata, keterampilan menyusun alur tulisan dan keterampilan-keterampilan lain yang mempengaruhi isi dari sebuah tulisan. Di samping itu menulis juga memerlukan latihan serta upaya-upaya seorang penulis agar tulisannya dapat di selesaikan. 

Banyak penulis yang kesulitan menyelesaikan tulisannya. Bahkan beberapa penulis telah menyelesaikan hampir setengah jalan namun harus rela tertunda hingga bingung mau di apakan tulisan itu, karena mereka merasa buntu untuk melanjutkan tulisannya sendiri. hingga muncul pernyataan “Ide mentok, dan tulisan sulit dikembangkan”. 

Mungkin kurang baca atau tidak melakukan riset dan belum memahami teknik menulis dari genre yang sedang di garap. Beragam kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, namun bagaimana dengan penulis yang memang semakin sulit mengembangkan tulisannya setelah melakukan banyak upaya termasuk semakin banyak membaca, riset dan mempelajari teknik-teknik menulis. Aku sendiri baru-baru ini berada pada kondisi tersebut, rasanya cukup gemas pada diri sendiri kenapa tidak mampu mengembangkan tulisan yang telah di buat. 

Seperti memperoleh angin segar karena hal tersebut di alami banyak penulis bahkan mereka yang notabene penulis besar pun masih mengalami itu. Siang ini lihat IG story Mbak Marita Ningtyas, salah satu blogger perempuan favoritku. Dia membagikan sebuah postingan seorang mentor menulis yaitu kak TeSiang ini lihat IG story Mbak Marita Ningtyas, salah satu blogger perempuan favoritku. Dia membagikan sebuah postingan seorang mentor menulis yaitu kak Tendi Murti. Postingan tersebut berisi bagaimana kiat melanjutkan tulisanyang sudah setengah jalan. 

Yang membuatku tertarik untuk membuka postingan kak Tendi adalah kutipan yang ku lihat di IG story Mbak Marita. Kira-kira seperti ini “Semakin banyak Maksiat, tulisan semakin mampat. Semakin banyak bertaubat tulisan semakin kuat”. 

Thursday, November 12, 2020

Ibrah Kisah Seekor Beruang

November 12, 2020 1 Comments

Seekor beruang terjebak dan mengalami luka yang cukup serius karena sebuah batang pohon menancap di kakinya. Tak satu pun di temukan teman sesama binatang didalam hutan dimana ia terjebak. Cukup lama menunggu tanpa mampu berbuat banyak beruang semakin pasrah dengan keadaannya. Di samping hari semakin menjelang malam ia sudah tak mampu bergerak untuk pergi dari hutan tersebut. 

Cukup lama menunggu, beruang dikejutkan dengan seorang laki-laki yang kemudian menghampirinya. Laki-laki itu tampak sejenak mengamati beruang yang telah tak berdaya sambil menahan sakit yang semakin lama membuatnya merasa semakin tak nyaman. Setelah beberapa saat mengamati, laki-laki berpakaian lusuh itu dengan sigap berusaha mencabut batang pohon yang tertancap di kaki beruang. 

Beruang pun terselamatkan hingga ia di bawa laki-laki itu ke tempat dimana ia tinggal. Sebuah gubuk kecil di tengah hutan tanpa rumah-rumah penduduk lain di sekitarnya. Sang pria hanya tinggal seorang diri di gubuk tersebut. Dan kini beruang mengisi hari-harinya dengan menjadi penjaga bagi laki-laki penolong yang menyelamatkan nyawa beruang. 

Beruang pun tampaknya merasa berhutang budi dan enggan untuk meninggalkan pria tersebut. Kemana pun pria itu pergi, beruang senantiasa berada di belakangnya. Memastikan keselamatan pria yang senang pergi berburu itu. Mungkin beruang berfikir dengan begitu ia dapat membayar kebaikan sang pria. 

Satu ketika beruang menemami pria yang menolongnya, untuk pergi beburu. Di tengah perjalanan mereka beristirahat sejenak. Hingga sang pria tertidur saat duduk dan bersandar di bawah pohon. Melihat tertidur lelap, beruang berusaha menjaga agar tuannya tak terganggu. Bahkan saat melihat seekor nyamuk terbang di sekitar wajah pria tersebut beruang akan langsung menepisnya. 

Namun nyamuk-nyamuk itu kian lama kian bertambah menjadi beberapa ekor. Mereka berkeliling di sekitar tuannya yang membuat ia semakin geram. Tak tinggal diam beruang terus berusaha mengusir nyamuk-nyamuk itu. Karena semakin kesal melihat seekor nyamuk yang akhirnya hinggap tepat di pipi pria yang masih tertidur pulas. Kemudian beruang mengambil sebuah batu besar untuk membunuh nyamuk yang masih hinggap di pipi pria itu. 

Namun apa yang terjadi?, beruang tidak memahami bagaimana cara yang tepat untuk menyelamatkan tuannya dari gangguan seekor nyamuk walau pun sesungguhnya niatnya begitu mulia. Hingga di lemparnya batu tersebut tepat ke arah dimana nyamuk hinggap. Benar, nyamuk itu hinggap di pipi pria yang mungkin tidak pernah berfikir bahwa hidupnya berakhir tragis di tangan seekor binatang yang ia selamatkan. 

Dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran penting. Salah satunya adalah tentang bagaimana bila hal itu terjadi pada kita manusia. Terkadang kita menyaksikan ketika seseorang berbuat di luar batas kemanusiaan mereka mungkin justr memiliki niat baik di balik itu. Atau kita tau seseorang berniat melakukan sesuatu yang baik terhadap orang lain namun dengan ketidak tahuannya ia melakukan sesuatu yang justru berbanding terbalik dengan apa yang sesungguhnya ia tuju. 

Dengan begitu penting bagi kita manusia untuk mencari pengetahuan sebanyak dan seluas-luasnya. Yang terpentinga adalah perihal adab dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kehidupan dalam menjalin hubungan baik sesama manusia. Agar kita dapat melakukan hal baik dengan cara yang juga baik agar berdampak baik pula.

Wednesday, November 11, 2020

Tak Sendiri

November 11, 2020 0 Comments
Picture from Pinterest.com 



Di kekang terik, siang ini gersang

Peluh mengalir berisyarat

Tak berhenti, di bawah terik kulangkahkan kaki

Menyapa hari yang tak kan pernah kembali



Mengelilingiku dalam peluh

Hembusan angin menyamarkan kegerahan

Menyapa juga berisyarat

Gerahmu bersama angin sebagai penawar



Perlukah aku takut?

Saat seluruh buah bagiku terasa pahit

Saat tak lagi ku lihat cahaya

Saat bibirku kaku, untuk terlihat bahagia




Perlukah aku takut?

Bukankah terik tetap menawarkan angin?

Bukankah ada obat dari setiap sakit?

Solusi mendampingi masalah-masalahmu


Monday, November 9, 2020

Sekolah Kehidupan, Bikin Hidup Makin Hidup

November 09, 2020 0 Comments



Hy WBers, menurut kalian bersekolah dan belajar itu apa sih?, apakah hanya tentang datang dan duduk di bangku pendidikan formal, mendengarkan penjelasan seorang guru, lalu pulang. Atau kalian punya definisi lain terkait bersekolah dan belajar, yang kemudian secara langsung memberi impact dalam kehidupan. Menjadikan kita megalami perubahan perilaku sebagai pengaruh dari proses bersekolah. 

Beberapa tahun belakangan aku sedang senang-senangnya mengamati apa makna sesungguhnya dari istilah sekolah dan bersekolah yang di dalamnya erat dengan aktifitas belajar mengajar. Dimana bersekolah ini sejatinya telah dan mungkin di lewati sebagian besar dari populasi manusia di dunia. Terlebih, dunia saat ini menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan untuk membekali manusia dalam menghadapi perkembangannya. 

Dalam KBBI bersekolah diartikan sebagai kegiatan belajar di sekolah, mendapat pendidikan atau pengajaran di sekolah. Dari pengertian itu bersekolah terbatas pada aktifitas yang dikerjakan hanya di sekolah. Tau kan sekolah itu apa?wkwkwkw, sekolah merujuk pada tempat yang dalam KBBI sendiri diartikan sebagai bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. 

Sampai disini kita faham bahwa secara harfiah bersekolah dan sekolah adalah aktifitas belajar mengajar yang hanya dilakukan di sekolah. Nah….. kali ini aku mau ajak WBers buat traveling (hussss, bukanj jalan-jalan ya, wong masih pandemic). So, traveling disini maksudnya adalah untuk memaknai bersekolah menurut versi aku yang di jamin akan bikin hidup WBers lebih berarti, hehe.Nggak apa-apa kali ya, kalo kita punya definisi sendiri terhadap sebuah kata. 

Buatku pribadi, bersekolah nggak harus terbatas pada aktifitas belajar mengajar di sekolah formal saja. Karena sejatinya belajar dan mengajar dapat dilakukan di mana pun juga kapan pun. Sayangnya baru beberapan tahun belakangan aku menyadari ini, bahwa aku bisa belajar dan bersekolah dari hal-hal terkecil yang bahkan hanya aku rasakan tanpa melihat apalagi dijelaskan seperti di sekolah-sekolah formal. Yang jelas nggak ada kata terlambat untuk memperbaiki apa yang semula tampak salah. 


WBers pernah dengar istilah "Sekolah Kehidupan", kalau pernah yuk kita korelasikan antara seduanya. sekolah pada umumnya dengan sekolah kehidupan yang faktanya menjadi sekolah sepanjang masa bagi manusia. 




Sunday, November 8, 2020

Kok Belum Hamil, kan Udah Lama Nikahnya

November 08, 2020 8 Comments

Siapa disini yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum Allah karuniakan keturunan?. Siapa pula yang karena itu sering dapet pertanyaan “Udah sisi belum?”, “Kapan nyusul nih?”, yang terparah mereka bersikap seolah-olah kita yang berperan menentukan kapan akan dan harus hamil, dengan pernyataan “Kok belum hamil, kan udah lama nikahnya”. 

Hellowwwww Mas, Mbak di luar sana, mari mulai memahami makna di balik setiap kalimat yang kita ucapkan. Aku yang awam aja ngerasa nggak enak banget denger ungkapan itu. “Kok belum hamil. Kan udah lama nikahnya”, yukkkkk sama sama kita analisis makna yang mungkin di tangkap seseorang ketika mendengar pernyataan tersebut. 

Kok belum hamil? 

Dalam ungkapan di atas di awali sebuah pernyataan yang terdengar sekaligus mempertanyakan kenapa orang yang dia maksud belum kunjung hamil. Dari yang aku tangkap, pernyataan tersebut seakan mempertanyakan pula kekuasan Allah maha pemberi kehamilan itu sendiri. Yang menyatakan, seakan tidak percaya bahwa sejatinya kehidupan setiap manusia, rizky, jodoh dan maut sepenuhnya hak prerogatif Allah, begitu pun dengan kehamilan. 

Pernah dengar kisah beberapa pasangan yang dinyatakan sehat secara medis setelah melakukan serangkaian tes kesehatan, namun belum kunjung mendapatkan kehamilan yang mereka inginkan?. Aku pernah mendengar, satu ketika seorang teman bercerita perihal baragam tes kesehatan yang dilakukan bersama suaminya. Mulai dari USG transvaginal, Histeroskopi hingga Laparoskopi dan tes-tes lain yang juga di lakukan sang suami termasuk pemeriksaan analisis sperma, Qadarullah keduanya dinyatakan sehat dan tidak memiliki masalah dengan organ reproduksi. Namun hingga kini menginjak hampir empat tahun usia pernikahan belum juga kunjung tanda-tanda kehamilan itu. 

Dari kisah di atas, harusnya kita faham bahwa manusia tidak selalu harus dihadapkan pada sesuatu yang secara logis dapat di jelaskan. Melihat fakta yang ada, keduanya sehat secara fisik dan sangat memungkinkan untuk memiliki keturunan, seharusnya kehamilan tersebut tak perlu menunggu hingga bertahun-tahun usia pernikahan. Karena pada umummnya,75 persen pasangan yang menikah akan hamil dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, sedangkan 25 persen akan hamil dalam jangka waktu 6-9 bulan setelah menikah. 

Apakah penjelasan tersebut belum cukup untuk menyadari bahwa perihal kehamilan sepenuhnya menjadi hak prerogatif Allah untuk memberikan kepada hamba-Nya. Seperti halnya rizki, jika Allah belum menghendaki rizki tersebut sampai di tangan kita, sekuat apapun kita berlari mengejarnya, kita tidak akan pernah mendapatkannya. Begitu pun kehamilan, sesehat apapun kita dan pasangan, sebesar apapun ikhtiar yang sudah dilakukan, jika belum saatnya memiliki keturunan maka bersabarlah. Allah lebih tau apa yang paling baik bagi hamba-Nya. 



Kan udah lama nikahnya. 

Lagi-lagi si pemberi pernyataan seperti meragukan kekuasaan Allah SWT. Mungkin beliau belum memahami konsep yang sudah di jelaskan sebelumnya. Benar, jika menurut pandangan manusia lain pasangan yang dilihatnya sudah cukup lama menikah, seharusnya sudah memiliki keturunan. Tapi perlu kita ingat, apapun yang kita inginkan jika Allah belum berkehendak maka hal tersebut tidak akan kita dapatkan. 

Jadi, seberapa lama pun sepasang insan menikah, bukan berarti dia harus memenuhi keinginan orang lain untuk memiliki keturunan. Ingat, bukan kita yang mengendalikan kehamilan, ada tangan Allah yang sepenuhnya memiliki kendali disana. Tugas kita hanya meyakini dan menerima, selamjutnya mensyukuri apa yang Allah telah anugerahkan dalam hidup. 

Nah…. kepada siapa pun teman-teman di luar sana yang mungkin sampai saat ini secara tidak sengaja pernah mengatakan “Kok belum hamil, kan udah lama nikahnya” kepada teman yang memang sudah cukup lama menikah namun belum Allah karuniakan keturunan, yuk…. Sama-sama beristigfar dan memohin ampun kepada Allah. Selain mungkin bisa menyakiti orang yang kiita maksud, kita juga lupa bahwa pernyataan tersebu secara tidak sadar seakan meragukan kekuasaan Allah, Astagfirullah…. 



Saturday, November 7, 2020

Tips Liburan Berkesan, Meski Budget Pas-pasan

November 07, 2020 0 Comments

 

                Seberapa  penting sih liburan buat WBers???, kalian tim yang mana nih?, liburan kalau ada kesempatan atau sengaja meluangkan waktu untuk pergi liburan?. Sebetulnya liburan menurut Wbers itu seperti apa dan aktifitas apa saja yang menjadi pilihan Webers untuk liburan?.

                Dari yang saya tangkap dan cermati ada beberapa tipe orang yang pergi berlibur ketika memang ada kesempatan, seperti seseorang yang beker ja di sebuah instansi  yang memiliki program tahunan untuk berlibur atau gathering bersama keluarga para karyawan instansi tersebut.  Ada pula beberapa orang yang sengaja mengagendakan untuk pergi berlibur sekedar untuk  merefresh  diri dari segala rutinitas setiap hari.

                Tapi sebenarnya penting nggak sih liburan?. Nah….. ini balik lagi ke kalian WBers, kalo menurut kalian penting kenapa enggak rencanakan liburan kalian setidaknya satu bulan sekali.  Liburan kan mahal?, tabungan kita bisa-bisa habis untuk satu kali berangkat liburan. Ungkapan itu bener banget kalo kita cari tempat liburan yang high budget.  Tapi liburan kan nggak harus ke tempat mahal, setuju nggak?.

                Yaps, buatku liburan bukan soal destinasi tapi perkara suasanan hati. Liburan harus mampu memperbaiki kondisi dimana seseorang  yang  mulai merasa jenuh dengan rutinitasnya. Bayangkan jika seseorang pergi ke suatu tempat dengan destinasii yang super keren dan mahal tapi suasana hartinya  nggak baik, kira-kira apa yang akan terjadi?.  Namun sebaliknya  jika seseorang  yang hanya pergi piknik di taman kompleks, namun suasana hatinya baik dan menikmati liburan sederhananya, tentu yang lebih berkesan adalah yang kedua bukan?.

                “Tapi bukan liburan donk kalau cuma piknik depan kompleks?”.

                Eiitttssss….. kata siapa?, ini niih yang bikin liburanmu nggak berkesan dan terbatas hanya pada aktifitas bepergian ke tempat wisata yang agak jauh dari rumah. Padahal lebih dari itu liburan punya makna yang lebih dari sekedar pergi jauh dan destinasi yang instagramable.

                Ngomong-ngomong soal Instagramable , bahkan liburan di jaman sekarang hanya senilai feed dan Instagram Stories.  Ayoooo ngaku,  siapa yang pergi ke tempat wisata hanya untuk sebuah feed instagram dengan embel-embel caption “Liburan”. Rasanya udah lumrah juga sih ya,ketika seseorang  pergi ke tempat wisata hanya untuk sebuah postingan instagram, dan seebtulnya sah-sah saja.

               

                 

Friday, November 6, 2020

Tentang Kau yang Tak Terlihat

November 06, 2020 0 Comments
www.google.com


Kau tidak tau bagaimana aku bukan? 

Aku yang setiap saat menyimpan aneka rasa

Mendeskripsikan apa yang sampai 

Dari yang kau lihat dan dengar


Kau tidak pernah melihatku bukan?

di dalam ruang tak bercahaya

Tanganku meraih lembar-lembar berita

Kemudian kau merasa


Senang, sedih, terluka atau sekedar kecewa

Seketika garis wajah mu berubah

Mengisyaratkan apa yang kau sedang rasa

Kebaikan, hingga sisi burukmu 


Ada aku dibalik itu, di dalam ragamu

Tak kau lihat bukan?

Bersembunyi di balik cantikmu

Meski karena ku kadang kau lari dari terpuji.


Thursday, November 5, 2020

Covid-19, Dampaknya Bagi Para Pelaku Pendidikan

November 05, 2020 1 Comments

 

www.google.com

                Delapan bulan belakangan perhatian kita tak luput dari seruan untuk tetap waspada akan  bahaya penyebaran Covid-19. Sebuah virus yang di Indonesia sendiri mulai di temukan kasusnya pertama kali pada 2 Maret 2020. Setelah itu di temukan lebih banyak kasus hingga memakan banyak pula korban jiwa.

     Dilansir dari Kompas.com, tercatat keseluruhan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 9.511 orang pada 28/4/2020, memasuki bulan ke 2 sejak

Masa Kecil Generasi 90an dan Kini

November 05, 2020 0 Comments

 


 https://www.google.com
                Setiap orang memiliki kenangan masa kecil yang sulit untuk dilupakan. Dimana kisah itu kadang tak lagi memiliki banyangan, karena perkembangan jaman yang kemudian merubah trend serta cara hidup anak-anak masa kini dengan kita dulu. Apa yang kita para generasi 90an lakukan di masa lalu, seakan sulit di temukan jejaknya. Sulit menemukan mereka yang bermain permainan tradisonal khas daerah masing-

Tuesday, November 3, 2020

Hadir Kembali

November 03, 2020 30 Comments

 

Google.com 

 

Untuk pertama kali

Setelah sekian lama tak ku dengar

Suara di balik genggaman

Tak sedikit pun terdengar berbeda

 

Menjelajahi frekuensi

Setiap bunyi menghujani memori

Sosok di balik genggaman

Berisyarat dalam kata

Aku tak kuasa membendung rasa

 

Tanya yang tak menemukan jawabnya

Takdir seakan bermain berkeliling

Nasi menjadi bubur

Aku yang sedikit kecewa

 

Mengapa jalan seperti ini

Merindu yang tak semestinya

Mencinta yang tak seharusnya

Kehadiran yang mengejutkanku

 

 

Webinar, Keuntungan dan Kekurangan

November 03, 2020 0 Comments


google.com

                Hy Wbers…. Udah mulai kerasa belum nih efek “New Normal” yang mau nggak mau pada akhirnya harus kita jalani. Menyesuaikan diri dengan segala aktifitas baru yang sebelumnya nggak ada dan behkan nggak pernah atau nggak biasa kita lakukan.

                Bagi kalian yang masih berstatus mahasiswa, pasti nggak ada pilihan selain ikut webinar atau zoom meeting untuk tetap absen kelas di masa pandemi ini.

Sunday, November 1, 2020

Masa lalu, Lupakan Atau Luruskan

November 01, 2020 0 Comments

       Dari berbagai sisi, setiap orang melihat masa lalunya. Aku memilih untuk menggambarkan dan sering kali melihatnya dari satu sudut terbaik menurutku. Melihatnya dalam bentuk yang  amat baik meskipun dia adalah sebuah masalalu yang terjadi sebaliknya.  Bagiku, apapun peristiwa yang pernah sampai padaku adalah sebuah kebaikan pada akhirnya. 

Aku hari ini terbentuk dari masalalu yang beragam. Sekian banyak kisah hidup dari ribuan peristiwa yang sampai, hadir dan menyapa untuk kemudian aku hadapi. Memberi kesempatan mempelajari beberapa  momentum dengan kesulitan demi kesulitan yang menguras emosi  juga reaksi spontan sebagai  gambaran siapa dan bagaimana aku menghadapi masalah –masalah kehidupan. 

Reaksi yang hadir tersebut  adalah kesempatan memperbaiki, pengingat atas sikap seperti apa yang seharusnya  ditunjukkan ketika kelak di hadapkan pada kondisi serupa. Satu proses belajar kehidupan yang  sejatinya tak ku dapati tanpa melakukan kesalahan-kesalahan di masalalu. Itulah kenapa aku bukan sebagian dari mereka yang lebih memilih melupakan  begitu saja masalalu. Karena fakta yang terasa adalah bahwa kebaikan yang kini ada padaku , sesungguhnya terbentuk dari ragam masalalu. 

Tidak ada yang aku sesali, sekalipun masalalu mengukir kesalahan-kesalahanku dalam bertindak dan mengambil  keputusan. Bahkan jika disana aku pernah terlihat konyol dan menjijikan. Namun hal besar yang perlu aku sadari di balik itu, aku benar-benar belajar.Benar-benar bercermin dari segala bentuk kesalahan untuk kemudian akan selalu berusaha ku perbaiki. 

          Hakikatnya aku akan selalu belajar dari masa lalu seburuk apapun ia menyapaku. Sesulit apa dia memberi sebuah permasalahan hidup yang sejatinya harus diselesaikan. Pada skhirya aku harus hadir dengan kesiapan menyelesaikan segala permasalahan. .

         So..... Masihkah ingin benar-benar menghempaskan masalalu?. Melupakan nya begitu saja tanpa mengambil ibrah dari apa yang tersirat di dalam nya.