Monday, October 5, 2020

Gara-Gara Negeri Van Oranje

source.google.com

                Hobby dan ketertarikan pada aktifitas menulis tidak datang dengan sendirinya. Selain karena Allah memberi peluang untuk menyukai dunia itu, ada pula peluang untuk menarik diri ke dalam sebuah pusaran, yang di dalamnya menyimpan banyak sekali kesempatan untuk mengembangkan diri. Jadilah hingga detik ini aku semakin menikmati aktifitas menulis.

                Selalu ada proses yang mengawali kapan seseorang menyukai dan melakukan sesuatu. Termasuk di dalamnya adalah aku, melewati proses yang akhirnya membawa pada tujuan untuk mengembangkan diri dalam salah satu bidang literasi yaitu menulis. Proses itu panjang dan penuh makna, namun ada satu proses yang akan selalu aku ingat tentang asal muasal keinginan menjadi penulis itu terbentuk.

                Di awal tahun 2016, untuk pertama kalinya aku membaca  buku secara utuh dari awal hingga akhir. Buku tersebut adalah sebuah novel yang terbit di tahun 2015, novel tersebut berisi kisah nyata 5 orang mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan studi S-2 mereka di Negeri kincir angina Belanda. Persahabatan 5 sekawan yang mereka namai Aagaban itu, menawarkan cerita yang sulit untuk aku tinggalkan. Padahal sebelumnya karena kemalasanku, aku tidak pernah membaca buku setebal novel Negeri Van Oranje.  

                Aku merasa berada di dalam cerita, ketika penulis menggambarkan setiap kejadian. Sebuah novel motivasi dan perjuangan bertahan hidup di negeri orang serta jauh dari keluarga membuatku terbawa atmosfir dari apa yang mereka kisahkan. Dari atmosfir itulah untuk pertama kali pula aku mulai bermimpi suatu saat menginjakkan kaki di Belanda. Bermimpi untuk meraih kesuksesan hidup dan menyadari betapa pentingnya terus mengembangkan diri untuk kehidupan lebih baik di masa depan.

                Aku tidak akan menjabarkan terlalu panjang terkait Negeri Van Oranje, karena mungkin teman-teman sudah pernah membaca novel setebal 576 halaman ini. aku hanya ingin berbagi tentang bagaimana sebuah buku mampu merubah seseorang. Maka ketika  berfikir menjadi seorang penulis,  aku benar-benar perlu memikirkan bagaimana menulis hal-hal baik yang memungkinkan orang lain menjadi pribadi lebih baik setelah membaca tulisan-tulisan kita.

                Kembali pada sebesar apa Negeri Van Oranje membuatku memiliki mimpi besar akan kehidupan yang tengah aku jalani. Bagaimana aku sedikit demi sedikit mulai mencintai buku serta berusaha untuk menyempatkan membaca. Bagaimana aku pada akhirnya menikmati aktifitas menulis dan berharap menghasilkan karya yang menarik pembaca untuk terus membaca karya tersebut selayaknya Negeri Van Oranje. Sekali pun tak pernah berfikir untuk masuk dan mencintai dunia literasi.

                Negeri Van Orange begitu berkesan buat ku. Hari ini dengan sejuta mimpi yang tak pernah berubah aku menyadari dia hadir salah satunya karena aku menemukan dan membaca novel yang akhirnya di filmkan denganjudul serupa. Gara-gara Negeri Van Oranje aku menyatu dengan literasi yang mengagumkanku.

               


No comments:

Post a Comment