Sunday, November 8, 2020

Kok Belum Hamil, kan Udah Lama Nikahnya


Siapa disini yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum Allah karuniakan keturunan?. Siapa pula yang karena itu sering dapet pertanyaan “Udah sisi belum?”, “Kapan nyusul nih?”, yang terparah mereka bersikap seolah-olah kita yang berperan menentukan kapan akan dan harus hamil, dengan pernyataan “Kok belum hamil, kan udah lama nikahnya”. 

Hellowwwww Mas, Mbak di luar sana, mari mulai memahami makna di balik setiap kalimat yang kita ucapkan. Aku yang awam aja ngerasa nggak enak banget denger ungkapan itu. “Kok belum hamil. Kan udah lama nikahnya”, yukkkkk sama sama kita analisis makna yang mungkin di tangkap seseorang ketika mendengar pernyataan tersebut. 

Kok belum hamil? 

Dalam ungkapan di atas di awali sebuah pernyataan yang terdengar sekaligus mempertanyakan kenapa orang yang dia maksud belum kunjung hamil. Dari yang aku tangkap, pernyataan tersebut seakan mempertanyakan pula kekuasan Allah maha pemberi kehamilan itu sendiri. Yang menyatakan, seakan tidak percaya bahwa sejatinya kehidupan setiap manusia, rizky, jodoh dan maut sepenuhnya hak prerogatif Allah, begitu pun dengan kehamilan. 

Pernah dengar kisah beberapa pasangan yang dinyatakan sehat secara medis setelah melakukan serangkaian tes kesehatan, namun belum kunjung mendapatkan kehamilan yang mereka inginkan?. Aku pernah mendengar, satu ketika seorang teman bercerita perihal baragam tes kesehatan yang dilakukan bersama suaminya. Mulai dari USG transvaginal, Histeroskopi hingga Laparoskopi dan tes-tes lain yang juga di lakukan sang suami termasuk pemeriksaan analisis sperma, Qadarullah keduanya dinyatakan sehat dan tidak memiliki masalah dengan organ reproduksi. Namun hingga kini menginjak hampir empat tahun usia pernikahan belum juga kunjung tanda-tanda kehamilan itu. 

Dari kisah di atas, harusnya kita faham bahwa manusia tidak selalu harus dihadapkan pada sesuatu yang secara logis dapat di jelaskan. Melihat fakta yang ada, keduanya sehat secara fisik dan sangat memungkinkan untuk memiliki keturunan, seharusnya kehamilan tersebut tak perlu menunggu hingga bertahun-tahun usia pernikahan. Karena pada umummnya,75 persen pasangan yang menikah akan hamil dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, sedangkan 25 persen akan hamil dalam jangka waktu 6-9 bulan setelah menikah. 

Apakah penjelasan tersebut belum cukup untuk menyadari bahwa perihal kehamilan sepenuhnya menjadi hak prerogatif Allah untuk memberikan kepada hamba-Nya. Seperti halnya rizki, jika Allah belum menghendaki rizki tersebut sampai di tangan kita, sekuat apapun kita berlari mengejarnya, kita tidak akan pernah mendapatkannya. Begitu pun kehamilan, sesehat apapun kita dan pasangan, sebesar apapun ikhtiar yang sudah dilakukan, jika belum saatnya memiliki keturunan maka bersabarlah. Allah lebih tau apa yang paling baik bagi hamba-Nya. 



Kan udah lama nikahnya. 

Lagi-lagi si pemberi pernyataan seperti meragukan kekuasaan Allah SWT. Mungkin beliau belum memahami konsep yang sudah di jelaskan sebelumnya. Benar, jika menurut pandangan manusia lain pasangan yang dilihatnya sudah cukup lama menikah, seharusnya sudah memiliki keturunan. Tapi perlu kita ingat, apapun yang kita inginkan jika Allah belum berkehendak maka hal tersebut tidak akan kita dapatkan. 

Jadi, seberapa lama pun sepasang insan menikah, bukan berarti dia harus memenuhi keinginan orang lain untuk memiliki keturunan. Ingat, bukan kita yang mengendalikan kehamilan, ada tangan Allah yang sepenuhnya memiliki kendali disana. Tugas kita hanya meyakini dan menerima, selamjutnya mensyukuri apa yang Allah telah anugerahkan dalam hidup. 

Nah…. kepada siapa pun teman-teman di luar sana yang mungkin sampai saat ini secara tidak sengaja pernah mengatakan “Kok belum hamil, kan udah lama nikahnya” kepada teman yang memang sudah cukup lama menikah namun belum Allah karuniakan keturunan, yuk…. Sama-sama beristigfar dan memohin ampun kepada Allah. Selain mungkin bisa menyakiti orang yang kiita maksud, kita juga lupa bahwa pernyataan tersebu secara tidak sadar seakan meragukan kekuasaan Allah, Astagfirullah…. 



8 comments:

  1. Tahun pertama menikah, istri abdi sering banget dapat pertanyaan seperti itu, bahkan lebih kejam ada yang sampai mengatakan kemungkinan mandul... haduh
    Alhamdulillah Allah menjawab tudingan-tudingan tak berlandasan itu dengan amanah kehamilan di tahun selanjutnya.
    Semangat teh wid, insyaAllah pasti ada hikmah yang Allah siapkan untuk kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. dulu mah saya nggak percaya kalo dilingkungan sendiri ada orang-orang yang julid macam itu, hehe, eh sekarang ngerasain sendiri kalau mereka ada. yang paling parah sampe ke saya adalah ungkapan "Boa moal boga budak".. hihi masih terngiang sampe sekarang

      Delete
  2. Kalau sekarang sih saya baru dapat pertanyaan, "kapan nikah?"
    Tapi sering banget dengar kakak sepupuku dapat pertanyaan begitu setelah setahun lebih belum isi. Orang-orang itu pada terlalu perhatian, tapi perhatiannya agak salah penerapannya :(

    ReplyDelete
  3. Masya Allah... ternyata pertanyaan kapan hamil lebih menyakitkan ya kak... aku di tanya kapan nikah aja udah berdebar hehehe

    ReplyDelete
  4. MaasyaAllah tulisan yang InsyaAllah bermanfaat.... Di dalam masyarakat kerap terjadi hal demikian....

    ReplyDelete
  5. Aamin, iya mbak banyak banget yang kek gitu

    ReplyDelete