Thursday, April 9, 2020

Hati-Hati Mengubah Kuota Edukasi ke Flash!!


Pic from lamgalleryla.com
Pic Froml : lamgalleryla.com

Sudah dapat kuota edukasi 30 Gb bagi kamu pengguna Indosat?. Saya dapat dan alhasil tidak bisa digunakan selain untuk membuka aplikasi belajar online seperti ruang guru dan kawan-kawannya. “Yah, sayang sekali punya kuota 30 Gb tapi nggak bisa digunakan untuk mengakses aplikasi di luar aplikasi belajar online”.

          Nah….. baru-baru ini banyak artikel dan video tutorial untuk mengubah kuota edukasi menjadi kuota reguler agar dapat digunakan untuk mengakses Google, Facebook, Youtube dan sosial media lainnya. Lalu tiba-tiba jiwa missquaya saya meronta mendengar kabar tersebut, mengingat saya juga punya kuota edukasi 30 Gb dari indosat.

            Jadi, ceritanya tadi sore saya praktekin tuh tutorial mengubah kuota edukasi menjadi kuota reguler. Dari proses yang dilalaui saya cukup teryakinkan bahwa cara itu akan berhasil membuat kuota edukasi nggak jadi mubazir.

          Setelah restart android akhirnya saya bisa akses semua sosial media padahal kuota utama sudah habis. Seneng donk…..dalam hati “Wah… aman nih, nggak perlu beli kuota”, secara buat aku 30Gb itu terbilang banyak dan menjamin kebebasan berselancar di dunia maya selama satu bulan ke depan.

        Setelah berinternet ria selama hampir 20 menit, tiba-tiba saya merasa perlu cek aplikasi MyIm3 untuk tahu apakah kuota edukasi berkurang setelah dalam 20 menit sebelumnya saya gunakan. Ternyata eh ternyata kuota edukasi masih tetap di angka 30 Gb tanpa berkurang sedikit pun.

          Sampai sini saya mulai curiga, “Kok bisa nggak berkurang?”. Bukanya proses yang sebelumnya saya lakukan hanya mengubah jenis kuota, dengan begitu jumlah kuota akan tetap berkurang jika digunakan. “Lah, bahaya nih, dari mana kuotanya kalau bukan dari kouta edukasi tadi?’’. Akhirnya saya coba search tentang apa yang baru saja di lakukan, termasuk tentang aplikasi bernama psiphon pro yang digunakan, manfaat serta keamanannya.

         Ternyata aplikasi tersebut merupan Aplikasi VPN (Virtual Private Network) dimana dia berfungsi salah satunya sebagai koneksi untuk mengakses situs yang di blokir oleh pemerintah,  seperti saat pemilu 2019 lalu saat pemerintah membatasi penggunaan beberapa sosial media, dengan VPN ini beberapa orang tetap bisa mengaksesnya.

           Fungsi yang lain dari PVN bisa juga untuk memperoleh koneksi internet gratis yang saya sendiri sebagai orang awam nggak tau dari mana asal koneksi internet tersebut. Yang jelas setelah saya mencoba menggunakan aplikasi Psiphon pro kuota 30Gb yang dimaksud tidak berkurang jumlahnya meskipun telah digunakan selama sekitar 20 menit lamanya.

         Sampai disini saya merasa ada  yang nggak beres, kita tidak tau dari mana sumber koneksi internet tersebut. Sudah jelas bukan dari 30Gb kuota edukasi yang coba di rubah menjadi kuota reguler, karena faktanya kuota tetap tidak berkurang setelah beberapa lama di gunakan.

Lalu dari mana?, entahlah. Namun secara harfiayah menggunakan koneksi internet gratis dalam konteks ini berarti kita telah mengambil tanpa izin pihak penyelenggara, itu artinya secara tidak langsung kita telah mencurinya, haram dan dosa. Disamping itu masih banyak bahaya-bahaya dari tidak selektifnya memilih VPN gratis yang kemudian diinstal ke perangkat kita.

         Sampai di akhir saya menulis artikel ini, beberapa saat saya kembali membuka situs yang membahas terkait “Mengubah kuota edukasi menjadi kuota reguler”. Yang menarik, pada sebuah situs di jelaskan bahwa tindakan merubah kuota edukasi ke flash atau reguler bisa di jerat pasal 362 juncto 30, 32 Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

          Jadi sampai sini jelaskan?, bahwa cukup beresiko mengubah kuota edukasi keflash atau reguler. disamping itu berat pula pertanggung jawabannya kelak.

 


2 comments:

  1. Wuahh sempat nyoba kemarin-kemarin tuh... Cuma di pakai dua hari di luar rumah Lola. Akhirnya kemarin uninstall perasaan hati kok ga enak. Oalahh pantesan atuh.

    ReplyDelete
  2. Iya Bu, aku juga setelah tau kuota nggak berkurang jadi nggak enak hati

    ReplyDelete