Thursday, April 2, 2020

Stigma Pandemi

Picture from Pinterest


                Jangan salahkan saya jika inspirasi yang datang untuk menuliskan sesuatu akhir-akhir ini selalu dikaitkan atau bahkan sengaja membahas covid-19. Pandemi yang faktanya membuat banyak orang membicarakan dan menulis terkait itu di sosial media.

                Kita yang desember tahun lalu hanya menyaksikan bagaimana Wuhan dan kegentingan di sana, kini terdampak langsung oleh merebaknya wabah yang tiba-tiba meluluh lantahkan segala tatanan kehidupan.

                Termasuk diantaranya adalah ketakutan yang dimunculkan karena ketidak percayaan satu orang dengan orang lainnya. Kekhawatiran apakah orang yang kita temui dalam kondisi bersih atau tidak dari virus yang kian hari kian membuat resah. Stigma bermunculan dikalangan masyarakat dengan yang tengah ketakutan.

Kota besar yang di jadikan sebagai tempat mencari penghidupan kini dalam kondisi penuh ketakutan, penuh ancaman. Aktivitas pengumpul pundi-pundi rupiah di rumahkan, pulang ke kampung halaman menjadi satu-satunya pilihan.

Tapi, apa yang terjadi ketika keputusan pulang ke kampung halaman memunculkan ketakutan. Ketakutan bagi mereka di kampung halaman yang merasa jiwanya terancam. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di lingkungan tempat saya tinggal. Sebuah stigma bermunculan pada mereka yang pulang dari perantauan.

Seisi kampung semakin merasa terancam, tatkala setiap hari bertambahnya kepulangan orang-orang dari perantauan.  Memang, belum tentu mereka pulang dengan membawa virus covid-19 yang sedang marak diperbincangkan, tapi stigma demi stigma  terlanjur bermunculan tanpa bisa dihentikan termasuk pada keluarga yang menerima kepulangan anggota keluarga dari ibu kota.

Saya demikian, salah satu yang merasa sesak nafas secara tiba-tiba. Takut dengan segala kemungkinan terburuk karena kepulangan mereka. Tapi dibalik itu semua saya percaya Allah dengan segala bentuk perlindungannya, akan selalu membersamai. Tentu selama kita mengingatnya dan tetap ber ikhtiar melakukan sekecil apapun bentuk perlindungan diri.

Semoga segera Allah angkat dari bumi kita, wabah yang telah merenggut banyak nyawa. Tidak hanya di negeri kita tapi seluruh dunia, Aamin…..

No comments:

Post a Comment