Saturday, October 31, 2020

Hatimu Cantik Wahai Pembohong

October 31, 2020 0 Comments

 Hatimu cantik sekali wahai pembohong 

Kau membuatnya terbang 

Kata-katamu bak angin di tengah terik 

Setitik cahaya dalam gelap


Wanita yang terlalu indah untukmu

Tenggelamkan dirinya karena luka

Tertawa tanpa nyawa 

Sendirinya berhias tangis jua sesal


Ceritamu bak bunga-bunga di kepalanya 

Dia suka hingga lupa

Kau mengarang untuk menyakitinya

Hatimu cantik wahai pembohong



Friday, October 30, 2020

Upaya Menumbuhkan Cinta Kepada Rasul Dengan Membaca “Sirah Nabawiyah”

October 30, 2020 0 Comments
Google.com


               
Banyak cara untuk mengenal dan mencintai Rasulullah SAW. Salah satu dari sekian banyak cara tersebut adalah dengan mengetahui sejarah perjalanan hidup beliau. Bicara tentang sejarah perjalanan hidup Rasulullah SAW ada banyak pula cara mengetahui sejarah tersebut salah satunya adalah membaca buku-buku “Sirah Nabawiyah”.

                Satu ketika suami berkata “Untuk mendapat syafa’at Rasulullah SAW di akhirat kelak kita harus mencintai beliau”. Aku masih tak bereaksi dan menunggu ia melanjutkan ucapannya, “Sudah sebesar apa cinta kita untuk Rasulullah”.

Thursday, October 29, 2020

Wahai Pemuda

October 29, 2020 5 Comments


Ratusan tahun diperjuangkan

Bambu runcing  jadi saksi 

Pertumpahan darah pun menjadi

Kala pemuda siap bertaruh nyawa 


Karena cinta luar biasa para pemuda  

Dikorbankan segala yang dimiliki mereka 

Tak hanya harta, namun waktu juga raga 

Meski tertatih,  tak gentar untuk Indonesia merdeka


Berbeda adalah fakta, 

Tersaksikan ragam suku dan budaya

Di depan mata, mereka jelas berbeda

Namun untuk Indonesia, bersatulah jua


Ratusan tahun diperjuangkan

Indonesia kini, adalah cerminan

Masa lalu yang tak terbantahkan

Disana mereka berjuang dan bertahan. 


Wahai pemuda Indonesia

Kini tak perlu pertumpahan darah

Cinta mu pada bangsa dan negara

Wujudkan dalam karya nyata. 

Wednesday, October 28, 2020

Sepiring Nasi Goreng

October 28, 2020 0 Comments


 ILUSTRASI - Nasi goreng(Shutterstock)


Sepiring nasi goreng menyapaku

Berteman rintik hujan, menyimpan embun

Embun yang melukis kisah tersirat

Antara aku dan wanita paruh baya

 

Wanita paruh baya

Dia telah tiada, meninggalkan luka

Lewat hujan dan embun dibalik kaca

Kembali aku melihatnya

 

Nasi goreng tak ada duanya

Mengukir sendiri kisahnya

Yang ku temukan saat hujan menyapa

Saat aku akan jua merindunya

 

Wanita paruh baya

Meninggalkan kenangan 

Pada sepiring nasi goreng

Dikala rintik hujan menyapa.

 

 

 


Tuesday, October 27, 2020

Mundur atau Maju Walau Perlahan

October 27, 2020 0 Comments


                Serius pengen banget curhat malam ini. Setelah tiga malam ikut Marathon Coaching Blogger  rasanya semua hal yang semula aku anggap akan mudah  makin penuh tantangan. Yang dulu terlihat dekat sekarang makin ngerasa jauh. Banyak banget istilah di blog yang aku bahkan nggak pernah denger. Banyak juga yang menjadi PR besar untuk sampai punya blog yang professional.

                Tiga hari ini benar-benar dibuat putar otak untuk memilih dan memilah mana yang lebih prioritas dilakukan, mengingat banyak step-step yang harus dilewati. Dan dari apa yang saat ini terlihat aku makin sadar proses itu masih panjang dan pelan-pelan harus dilalui. Menghilangkan ego untuk sebuah pencapaian yang instan, karena selain mie segalanya perlu perjuangan.

                Sempat berfikir apa nyerah aja?, nggak usah deh ngurusin blog dan nyemplung lebih jauh ke dunia itu. belum apa-apa aku sudah disuguhkan PR besar untuk membenagi blognya saja. Belum lagi artikel yang harus aku tulis secara konsisten, mikirin kwalitas tulisan dengan standar KBBI dan PUEBI, juga menghadirkan topic menarik dari setiap artikel yang di tulis.

                Sejujurnya ini bisa di bilang bikin aku shock, ekspektasi blog menurutku  yang hanya tentang nulis-nulis dan post ternyata nggak sesederhana itu. Apa yang sekarang tengah di hadapi benar-benar kompleks dan cukup menguras energi. Dan aku benar-benar diantara berhenti atau lanjutkan apa yang sempat aku cita-citakan. Banyak kesempatan untuk melanjutkan walau mungkin akan terasa berdarah-darah, tapi jika pun harus berhenti jalanku memang baru seujung jari.

                Tapi akhirnya aku memilih melanjutkan perjalanan mendalami dunia blogging. Bukan tanpa alasan, selain aku menyadari bahwa aktifitas ini akan tetap bisa aku lakukan di rumah saat kelak aku di hadapkan pada anak-anak yang sepenuhnya menjadi tanggung jawabku di rumah. Aku juga merasa ini menjadi bagian dari sebuah janji yang terucap pada orang yang berharap aku berada di dunia literasi, dan bloger adalah salah satu pintu untuk dapat mewujudkannya. Mamaku akan bangga jikaaku benar-benar sukses di bidang ini.

                So….. malam ini aku berfikir untuk menyusun rencana apa yang memungkinkan  lebih dulu di lakukan, sebagai upaya mendalami duni bloging. Tekadku semakin kuat untuk sampai pada apa yang menjadi salah satu cita-cita dan harapan besar dalam hidup. Rasanya aku terlanjur suka dan berharap banyak dari apa yang sempat aku perjuangkan meski masih seujung kuku perjalanannya.

                Semoga ini menjadi pembuka jalan bagi tumbuh dan berkembangnya blog yang saat ini aku kelola. Aamiin…..


Monday, October 26, 2020

Tips Agar Selalu Berfikir Positif

October 26, 2020 0 Comments


                “Kok bisa sih HP Gue ilang?”, “Mau jalan malah hujan,ishhh”, “Temen-temen gue udah pada nikah, lah gue kapan?”, “Itu orang nggak sopan banget, gue antri duluan dia nyerobot aja”. “Kok cuma gue yang  nggak lulus SNMPTN, padahal kita udah belajar bareng?”. Dan masih banyak keluhan demi keluhan yang setiap hari memenuhi seisi kepala kita. 


                WBers sendiri gimana nih?, pernah juga kan ada di posisi itu?. Mengeluhkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang kita harapkan. Akhirnya ngeluh dan  dari keluhan-keluhan tersebut muncullah fikiran-fikiran negatif yang merugikan diri juga kesehatan tubuh kita.  Iya kan?, berfikir negatif itu nggak sehat banget buat tubuh kita. 


                Dilansir dari Kompas.com, menurut sebuah penellitian menyebutkan bahwa berfikir negative secara konsisten akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan otak dan tubuh kita. Hal itu di karenakan setiap kita berfikir negatif otak akan  memompa zat kimia yang dapat mempengaruhi perasaan kita. Dari sana lah akan di temukan masalah-masalah kesehatan dalam tubuh. Jadi berfikir negatif ternyata memberi pengaruh jangka panjang pada tubuh kita.

                Nah…. kita tentu sayang kan dengan tubuh yang telah Allah karuniakan kepada kita?. Nggak mau kan sampai tubuh kita sakit hanya karena memikirkan sesuatu yang salah dan tidak semestinya. Jadi mulai sekarang pentingn untuk mengubah semua kemungkinan berfikir negatif menjadi lebih positif. Caranya gimana?, kan nggak gampang berfikir positif terus?.

                Yapsssss, benar sekali WBers….. membiasakan berfikir positif itu nggak gampang memang. Apalagi ketika kita sudah terbiasa Negative Thinking  untuk menunjukkan reaksi terhadap sesuatu yang bertentangan dengan harapan. Tapi WBers nggak perlu khawatir karna WBM punyan tips bagaimana supaya kita selalu berfikir positif, yukkkkk langsung simak apa aja sih tipsnya:

1.       Lihat sisi baiknya

            Melihat  sisi baik dari apa yang sampai pada kita, saat hal tersebut memberi sebuah kekecewaan. karena seburuk apapun hal yang kita alami,selalu akan ada sisi baik di dalamnya.

2.       Ingat Karunia Allah

            Jangan terlalu fokus pada fakta yang sedang  terjadi, karena penting bagi kita untuk melihat dan mengingat betapa di luar itu banyak sekali karunia yang sudah Allah berikan dalam hidup, bahkan untuk sesutu yang kadag tidak kita sadari.

3.       Banyak Bersyukur

             ini memiliki korelasi dengan bagaimana mengingat betapa banyak karunia Allah yang kita dapatkan dalam hidup. Ketika seseorang merasa kesulitan untuk bersyukur lakukan hal tersebut untuk menyadari betapa pentingnya bersyukur.

4.       Banyak senyum   

            Tersenyum merupakan bentuk shadaqah yang paling mudah. Sudah mudah dapat pahala dan menghindarkan kita dari kebiasaan berfikir negative.

5.       Berbicar hal-hal positif pada diri kita

                Kapan terakhir kali kita berbicara pada diri sendiri?, atau bahkan belum pernah sama sekali?.  Jika belum, mari mulai lakukan aktifitas tersebut setiap hari. Tanya pada diri kita apa yang sudah di lakukannya hari ini, kemudian beri apresiasi dengan memuji dan berterima kasih atas apa yang telah dia lakuka. Lebih bagus jika kita bisa memberi reward positif atas pencapaian yang di lakukan jiwa juga tubuh kita. Selipkan kalimat-kalimat positif ketika berdialog dengan diri sendiri. Sehingga kalimat-kalimat tersebut dapat membangun fikiran-fikiran positif yang menyehatkan tubuh dan otak kita.

 

Itu dia tips berfikir positif ala WBM ya, WBers boleh coba dan rasakan deh, perubahan positif

apa yang kemudian terjadi pada hidup kita setelahnya.

               

 

 

 


Sunday, October 25, 2020

Untuk Sukses, Berhentilah Mencari-cari Alasan

October 25, 2020 0 Comments

 

google.com

    Hy WBers…..  kalian pasti punya definisi sukses masing-masing dan  memimpikan ada di posisi sukses tersebut kan?. Sepertinya nggak ada deh yang nggak punya mimpi jadi orang sukses selama mereka masih dalam kondisi berakal sehat. Walaupun definisi sukses setiap orang berbeda-beda dan nggak melulu soal materi ya.

     Ngomongin soal sukses, WBers mungkin tau  kira-kira apa sih  yang membedakan mimpi seseorang dan orang lain terkait dengan kesuksesan?.  Nah…. kali ini kita akan coba bahas itu, penasaran kan gimana pembahasannya, yuk…. Langsung cuss aja kita mulai bahas.

Saturday, October 24, 2020

Muslimah Berkarir, Yuk Baca Ini!!

October 24, 2020 9 Comments

 

google.com
            Kajian online menjadi salah satu alternatif untuk tetap mendapat transferan ilmu plus siraman rohani di masa pandemi. Akhir-akhir ini aku mulai mengikuti beberapa kajian online sebagai sebuah kebutuhan. Menyadari bahwa setiap hari  perlu suntikan ilmu dan self reminder  mengingat tak dapat kita pungkiri bahwa keimanan seseorang bersifat fluktuatif. 

             Pagi ini mengikuti kajian online bersama DT peduli. Dengan pemateri mbak Meyda Sefira yang selalu membuat saya antusias dengan kajian-kajiannya. Termasuk beberapa tahun belakangan pernah mengikuti bedah buku pertamanya yakni “Hujan Safir”. Dari sana pula aku  mulai mengidolakan mbak Meyda.

                Kembali ke kajian online dengan tema yang sangat lekat dan dekat di  kehidupan sehari-hari para muslimah. “Rahasia  Menjadi Muslimah Ideal di Era Millenial” menjadi topik menarik yang di bahas seklitar 90 menit. Mengupas tuntas bagaimana menjadi muslimah yang  hidup di era millenial dengan segala problematikanya. Terutama bagi mereka yang berkarir dengan tujuan membantu suami. Faktanya muslimah berkarir itu tidak masalah selama dilakukan sesuai dengan kodratnya sebagai seorang ibu juga istri.

        Lebih jelasnya di bahas pada sesi tanya jawab. Ketika seorang audience bertanya terkait bagaimana menjadi muslimah yang ideal tersebut. Mbak Meyda mengawali jawabannya dengan statement bahwa sesungguhnya jika menyebut kata ideal, secara global tentu tidak mudah menjadi muslimah yang ideal.

         Namun di era millennial ini, dimana telah lebih banyak muslimah yang memilih berkarir, di samping menjadi ibu dan istri dalam keluarganya.  Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun muslimah tidak semata-mata di bebaskan untuk melakukan pekerjaan apapun. Dengan kata lain muslimah yang berkarir perlu memilih dan memilah pekerajaan seperti apa yang memungkinkan untuk dilakukan.

             Tentunya pekerjaan yang diridhoi Allah, juga pekerjaan yang tidak mengenyampingkan kodrat perempuan sebagai ibu juga istri. Jangan sampai pekerjaan yang dilakukan membawa seorang muslimah pada kelalaian atas kewajibannya memberi pelayanan terbaik bagi keluarga , serta lupa memenuhi hak-hak keluarga di dalamnya adalah suami juga anak-anak.

Nahhh….. jadi nggak salah kan seorang muslimah bekerja apalagi tujuannya membantu suami dalam kehidupan berkeluarga. Tapi  perhatikan juga hal-hal apa saja yang harus di lakukan sebelum memutuskan untuk bekerja. Terlebih di era serba digital seperti saat ini, banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara online. Membuka kesempatan bagi para ibu rumah tangga untuk bekerja tanpa meninggalkan kewajiban sebagai ibu juga istri. Bahkan beberapa pekerjaan murni dapat sepenuhnya di kerjakan dari rumah.


Friday, October 23, 2020

Mungkin Aku Lupa

October 23, 2020 0 Comments

 Di atas keragu-raguan

Dengan terpaksa ku bangun kepercayaan

Disapu angin di terpa bagai

Bagiku hanya ujian


Sebuah dinding membatasi nalar

Meghalangi pandanganku pada langit 

Yang sejatinya selalu berwarna biru 

Kala itu yang tampak bagiku

Dia merah bak warna kesukaanku


Benar-benar di luar nalar

Saat tak sedikit pun ku saksikan celah

Tak sedikit pun ku temukan salah 

Terikat hatiku, oleh bunga yang sejatinya palsu.

Palsu dan menjebak ku.


Mungkinkah aku lupa? 

Thursday, October 22, 2020

Ujian Emak, Belajar di Tengah Pandemi

October 22, 2020 0 Comments

  


ILUSTRASI belajar daring dari rumah /Rizki Saputra//PIXABAY

                Oktober 2020 menjadi bulan ke delapan sejak di temukannya kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 maret 2020. Masih dalam kondisi serupa saat PSBB mulai di sosialisasikan tak lama setelahnya. Sekolah-sekolah di rumahkan, sistem pendidikan 100% berbasis daring. Di Kota Sukabumi sendiri sekolah mulai di rumahkan sejak 16 Maret 2020 dan hingga hari ini belum ada kepastian kapan kita akan mulai kembali ke sekolah?.

                Di era serba digital ini , daring menjadi pilihan paling alternatif untuk tetap memberikan layanan pendidik pada siswa. Mengingat resiko yang ditimbulkan dari aktifitas tatap muka begitu besar, dengan terpaksa pembelajaran daring ini harus tetap dilaksanakan. Termasuk tantangan demi tantangan juga segala bentuk keterbatasan yang ada di dalamnya

                Tantangan besar pun di mulai beberapa pekan setelah aktifitas belajar secara daring di lakukan. Muncul banyak keluhan khususnya di barisan para emak yang mengaku kewalahan membimbing anak-anak mereka di rumah.” The power of emak-emak” kembali menjadi hastag paling di gunakan, setelah tersebar banyak video tentang bagaimana para emak turun tangan untuk mengajari anak mereka di balut candaan khas emak-emak. Walau pun tak sedikit pula aktifitas tersebut memunculkan amarah dari para emak kepada anak-anaknya.

                Di kutip dari Muslimahnews.com yang memaparkan tentang bagaimana seorang guru Taman Kanak-kanak (TK) sempat melakukan eksperimen sosial di laman facebook. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana pendapat dan tanggapan  para orang tua  terkait pembelajaran melaui daring?. Dari hampir 100 respon yang masuk komentar emak-emak di dominasi dengan ungkapan seperti ribet, salto, jungkir balik, uji kesabaran, bikin darting  serta pengeluaran yang semakin membangkak.

                Walaupun tidak mewakili jawaban seluruh orang tua di Indonesia, namun jawaban tersebut cukup mewakili perasaan mereka yang di buat darting karena pembelajaran daring. Lama-lama  panas juga nih hati emak, minum cendol dingin sambil selonjoran tengah hari sepertinya bisa diandalkan untuk mendinginkan perasaan :D. Bisa melipir dulu nggak nih kira-kira, eitsssssss…….

google.com


               
Masih dari sumber yang sama Muslimahnews.com, inilah beberapa keluhan emak-emak terkait pembelajaran daring

1.       Anak Mengakses Gadget

P     Permasalahan anak dengan gadget menjadi masalah sosial yang tak sedikit menjadi sorotan. Beragam upaya untuk membatasi penggunaan gadget pada anak pun disosialisasikan. Setelah pandemi yang memaksa anak harus belajar secara daring, tentu penggunaan gadget menjadi media paling vital untuk mendukung proses belajar.

2.       Pengeluaran melonjak

        Pandemi mengurangi produktifitas, begitu faktanya. Perekonomian melemah orang tentu perlu lebih ketat mengatur keuangan juga pengeluaran. Lalu apa yang sebenarnya terjadi setelah pembelajaran daring harus di lakukan?. Bukan rahasia jika daring ini memerlukan cukup kuota untuk tetap mendapatkan akses pembelajaran. Demikian karenanya pengeluaran untuk  kuota internet semakin melonjak.

3.       Orang Tua Bekerja

        Tidak semua orangtua berada di rumah dan siap membimbing pembelajaran secara daring. Banyak orang tua yang tetap harus bekerja dan baru ada di rumah saat sore menjelang malam tiba.

        Anak yang tidak di fasilitasi gadget tentu harus menunggu orangtua mereka pulang bekerja baru bisa mengerjakan tugasnya.

4.       Tidak Punya Gadge

        Tak sedikit oran tua yang tidak memiliki gadget, atau satu rumah hanya memiliki satu buah gadget yang di gunakan Sang ayah untuk bekerja. Hal ini pula yang banyak di keluhkan masyarakat saat ini.

5.       Kendala Jaringan

      Kasus kegagalan ikut belajar daring karena tidak adanya jaringan juga banyak di keluhkan. Memang begitu fakta sesungguhnya. Apalagi di beberapa daerah pedalaman yang akses internet nya sangat terbatas.

 

                Itulah beberpa kondisi yang umum terjadi di masyarakat khususnya emak dan anak yang di hadapkan pada pembelajaran daring dengan segala keterbatasannya. Delapan bulan berlalu dan entah kapan akan berakhir?. Sepertinya emak-emak, siswa juga guru  perlu cukup hiburan untuk  berdamai dengan kondisi ini. Doa dan harapan yang senantiasa terucap semoga pandemi ini segera berakhir.